4 Inspirasi Menu Sahur dan Buka Puasa yang Bisa Dipilih Ibu Menyusui, Jangan Abaikan Telur dan Ikan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi makan banyak saat sahur dan buka puasa

TRIBUNHEALTH.COM - Ibu menyusui pada dasarnya termasuk kelompok yang diperbolehkan tidak berpuasa dari segi agama.

Namun, jika kondisi kesehatan ibu dan bayi dalam keadaan sehat, berpuasa juga tergolong aman.

Kuncinya, ibu perlu berkonsultasi dokter untuk meminta pendapat apakah kondisinya layak berpuasa atau tidak.

Jika layak berpuasa, pemilihan jenis makanan untuk sahur dan berbuka juga sangat berpengaruh.

Selain efek terhadap kesehatan ibu, pilihan yang tepat juga memastikan nutrisi dalam ASI tetap terjaga.

Melansir Healthline, berikut ini beberapa menu makan sahur dan buka puasa yang tak boleh ketinggalan oleh ibu menyusui.

Telur, ikan, serta unggas

Manfaat telur rebus untuk kesehatan (Pexels)

Ikan, daging, unggas seperti ayam, serta telur kaya akan vitamin B12.

Vitamin B12 adalah vitamin yang larut dalam air yang sangat penting dan penting untuk kesehatan bayi dan kesehatan Moms sendiri selama menyusui.

Ditambah lagi, banyak orang sudah berisiko lebih tinggi mengalami kadar B12 rendah.

Moms juga bisa mengonsumsi suplemen B-kompleks atau B12 atas saran dari dokter.

Baca juga: 4 Keunggulan Makan Buah Melon, Kaya Air dan Sumber Antioksidan

Salmon dan ikan sarden

Salmon dan sarden adalah dua ikan yang terkenal memiliki kandungan omega 3 yang tinggi.

Asam lemak omega 3 memainkan peran penting bagi kesehatan Moms and Baby.

Misalnya, asam lemak omega-3 docosahexaenoic (DHA) sangat penting untuk mengembangkan sistem saraf, kulit, dan mata bayi.

Konsentrasi DHA dalam ASI sangat bergantung pada tingkat asupan ibu.

Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mengonsumsi ASI dengan kadar DHA yang tinggi memiliki hasil penglihatan dan perkembangan saraf yang lebih baik.

Ilustrasi telur ayam yang mengandung tinggi protein yang dapat menurunkan berat badan (Freepik)

Kuning telur dan minyak ikan

Kuning telur, minyak ikan, ikan berlemak seperti salmon yang sudah disinggung sebelumnya, merupakan beberapa makanan yang mengandung vitamin D.

Vitamin D juga penting untuk ibu menyusui dan bayi.

Tubuh Anda juga dapat memproduksinya dengan paparan sinar matahari, meskipun produksi vitamin D Anda bergantung pada banyak faktor, seperti warna kulit dan tempat tinggal Anda.

Vitamin ini memainkan banyak peran penting dalam tubuh Anda dan sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan tulang.

Kekurangan vitamin D sangat umum terjadi pada ibu menyusui. 

Padahal kekurangan vitamin D dapat menyebabkan dampak kesehatan yang negatif, termasuk peningkatan risiko depresi pascapersalinan. 

Minum cukup air putih

Air putih bukan tergolong makanan, namun tak kalah penting.

Selain merasa lebih lapar dari biasanya saat menyusui, Moms mungkin merasa lebih haus.

Saat bayi Anda menyusu pada payudara Anda, kadar oksitosin Anda meningkat, menyebabkan ASI Anda mulai mengalir. 

Hal ini juga merangsang rasa haus dan membantu memastikan Anda tetap terhidrasi saat menyusui bayi Anda.

Kebutuhan hidrasi Anda akan bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat aktivitas dan asupan makanan Anda. 

Sebagai aturan umum, Anda harus selalu minum saat Anda haus dan sampai Anda menghilangkan dahaga.

Namun, jika Anda merasa sangat lelah atau pingsan atau merasa produksi ASI Anda menurun, Anda mungkin perlu minum lebih banyak air. 

Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda minum cukup air adalah dengan memperhatikan warna dan bau urine Anda.

Jika warnanya kuning tua dan berbau menyengat, itu pertanda Anda mengalami dehidrasi dan perlu minum lebih banyak air.