Jelang Ramadhan, Apakah Penderita Diabetes Boleh Berpuasa?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi berpuasa bagi penderita diabetes

TRIBUNHEALTH.COM - Apakah penderita diabetes boleh bepuasa?

Topik ini tentunya menjadi perhatian bagi mereka yang mengalami diabetes, terutama saat mendekati puasa Ramadhan seperti sekarang ini.

Menurut berita Kompas.com pada 2024 lalu pada dasarnya penderita diabetes dengan kondisi yang terkontrol diperbolehkan menjalankan puasa Ramadhan.

Hanya saja untuk menentukan apakah diabetes yang sedang dialami dalam keadaan terkontrol dan layak puasa atau tidak, perlu konsultasi dengan dokter.

Dokter sekaligus akan memberikan saran sesuai kondisi Anda agar aman selama berpuasa.

Mengelola diabetes selama Ramadhan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Ilustrasi puasa ramadhan di tengah pandemi (Tribunnews.com)

Penting untuk memahami pentingnya menyeimbangkan kadar gula darah saat berpuasa. 

Secara umum, penderita diabetes yang berpuasa perlu memantau kadar gula darah secara teratur, dan tetap terhidrasi, seperti dilansir kanal kesehatan Times of India.

Mengabaikan penanganan yang tepat dapat menyebabkan fluktuasi kadar glukosa darah, yang dapat berdampak pada tingkat energi dan kesehatan secara keseluruhan.

Tips Pengalaman Puasa yang Aman dan Sehat:

Ilustrasi - Minum air putih (Pexels)

Cukup minum

Tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih antara buka puasa dan sahur untuk mencegah dehidrasi selama berjam-jam berpuasa. 

Pilihlah makanan yang menghidrasi seperti semangka, mentimun, dan sup.

Konsumsi makanan bergizi

Saat berbuka puasa, berbuka puasa dengan kurma dan air putih dilanjutkan dengan makanan bergizi. 

Sertakan sayuran, protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan panggang, biji-bijian seperti nasi merah atau quinoa, dan salad dalam makan malam Anda. 

Baca juga: Kenapa Kita Harus Menjaga Berat Badan Tetap Ideal? Ahli Gizi Ruth Hanani Menjelaskan

Hindari gorengan dan manis

Hindari makanan yang digoreng dan makanan manis sebisa mungkin untuk menjaga kestabilan kadar gula darah. 

Hal ini dapat membantu mengatur kadar gula darah dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. 

Hindari makanan manis dan pilihlah pilihan makanan penutup yang lebih sehat seperti salad buah atau yogurt dengan kacang-kacangan untuk memuaskan hasrat manis Anda tanpa menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Halaman
12