TRIBUNHEALTH.COM - Demam berdarah merupakan penyakit yang sering terjadi saat musim hujan yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti.
Pengendalian yang sering kita dengar 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang) sangat berpengaruh pada perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
Ternyata, imunisasi demam berdarah merupakan salah satu langkah pencegahan yang paling penting, terutama jika dilakukan sejak dini.
Sehingga tidak hanya melakukan pengendalian lingkungan saja, tetapi kombinasi dengan imunisasi dapat menekan angka terjadinya demam berdarah secara signifikan.
Baca juga: Kapan Nyamuk Demam Berdarah Aktif Menggigit? Simak Penjelasan Dokter agar Tak Tertular DBD
Pertanyaan :
"Dok, apa saja langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak tertular demam berdarah?"
Karina, Bandung
dr. Almira Muthia Deaneva, Sp.A, menjawab :
"Dulu kita sering mendengar istilah 3M yang kini telah diperluas menjadi 3M+."
"Intinya, langkah ini mencakup menutup dan menguras tempat penampungan air serta mendaur ulang atau menyingkirkan barang-barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk."
dr. Almira menambahkan bahwa ada tambahan langkah pencegahan (3M+), seperti menggunakan lotion anti-nyamuk saat jam kritis nyamuk mulai aktif, tidur dengan kelambu, serta menghindari penumpukan barang-barang yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Jam kritis disini saat pagi pukul 06.00 hingga 08.00, sedangkan untuk sore pukul 16.00 hingga 18.00.
Baca juga: Apakah Menjenguk Orang yang Terinfeksi Demam Berdarah Bisa Menular? dr. Almira Menjelaskan
Ternyata melakukan imunisasi tidak hanya untuk anak-anak usia 6 tahun, tetapi orang dewasa dapat melakukan imunisasi demam berdarah hingga usia 45 tahun.
Imunisasi memang tidak dapat mencegah demam berdarah sepenuhnya, tetapi jika terinfeksi gejalanya akan lebih ringan dibandingkan belum menerima imunisasi.
(Tribunhealth.com)