Baca tanpa iklan
TRIBUNHEALTH.COM - Setiap orang memiliki ukuran dan bentuk tubuh yang berbeda-beda.
Meski demikian, memiliki berat badan ideal menjadi salah satu hal yang menjadi impian banyak orang.
Berat ideal adalah bobot yang menyehatkan dan seimbang dengan tinggi tubuh.
Baca juga: 9 Makanan Super untuk Meningkatkan Metabolisme Tubuh, Cocok Dikonsumsi Sehari-hari
Tak hanya itu, berat ideal juga mempertimbangkan banyak faktor lain, meliputi jenis kelamin, usia, bentuk tubuh, dan jumlah massa otot.
Berbicara mengenai berat badan ideal, terdapat pertanyaan yang disampaikan kepada Ahli Gizi.
Pertanyaan:
Ibu Ruth, sebenarnya seberapa penting sih menjaga berat badan tetap ideal?
Tiara, Surabaya.
Ahli Gizi Ruth Hanani, S.Gz Menjawab:
Menjaga berat badan untuk tetap ideal itu menjadi hal yang sangat penting.
Karena untuk bisa beraktivitas dengan baik, dengan sehat, dan untuk terhindar dari berbagai macam penyakit, diperlukan berat badan yang ideal.
Selain itu, memiliki berat badan yang ideal juga dapat meningkatkan rasa percaya diri yang berdampak baik bagi kesehatan mental.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Putih Hangat Setiap Hari, Salah Satunya Sebagai Detoksifikasi Alami
Perlu digaris bawahi, yang dimaksud dengan berat badan ideal di sini adalah berat badan yang tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gendut.
Terkadang, orang itu terfokus untuk ingin kurus, dan yang gendut-gendut selalu disorot atau dipermasalahkan.
Padahal, berat badan yang terlalu kurus juga berbahaya, karena yang kurus ini juga belum tentu ideal.
Profil Ahli Gizi Ruth Hanani, S.Gz
Ruth Hanani, S.Gz adalah seorang ahli gizi - kepala sub spesialis gizi di Rumah Sakit Dr. OEN KANDANG SAPI SOLO.
Ruth Hanani merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dengan program studi Ilmu Gizi.
Ia tercatat sebagai mahasiswa sejak tahun 2012 hingga 2016.
Baca juga: Mengenal Ruth Hanani, S.Gz, Ahli Gizi dan Kepala Sub Seksi Gizi RS Dr. OEN KANDANG SAPI SOLO
Ruth Hanani tercatat sebagai ahli gizi di RS dr. OEN KANDANG SAPI SOLO pada tahun 2017 hingga 2019.