TRIBUNHEALTH.COM - Kerutan menjadi salah satu masalah kulit yang dikeluhkan oleh banyak orang karena mengganggu penampilan.
Namun, masalah ini bisa diatasi dengan salah satu treatment, yaitu filler.
Filler adalah zat yang digunakan dalam tindakan kosmetik non-bedah, yang berguna untuk menghilangkan kerutan, garis halus, serta membuat wajah menjadi lebih kencang.
Baca juga: Dokter, Perawatan Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Atasi Kerutan pada Kulit?
Ahli medis akan menyuntikkan zat tersebut melalui suntikan tepat di bawah kulit.
Tindakan ini bermanfaat untuk meningkatkan fitur wajah dan membuat tampilan wajah tampak lebih muda.
Bicara mengenai treatment filler, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Estetika.
Pertanyaan:
Dokter, apakah treatment filler ini bisa menghilangkan kerutan 100 persen atau bagaimana?
Dan apakah treatment ini bisa dilakukan untuk semua jenis kulit?
Yunita, Semarang.
Dokter Estetika, dr. Isabella Rosellini, MH,CMC menjawab:
Biasanya untuk mengatasi masalah kerutan yang muncul, akan dilakukan kombinasi yaitu dengan botox dan filler.
Setelah dilakukan filler, kerutan yang muncul tersebut akan hilang kurang lebih 90 persen.
Baca juga: Dokter, Kerutan pada Kulit Dibedakan Jadi Beberapa Jenis? Dokter Estetika Menjawab
Jadi hasil treatment untuk mengatasi kerutan ini cukup memuaskan.
Treatment filler ini bisa dilakukan pada semua jenis kulit.
Akan tetapi untuk kulit yang sedang iritasi, kulit berjerawat, atau adanya tanda-tanda infeksi, maka kita harus menunda untuk melakukan tindakan ini.
Untuk treatment yang sifatnya injeksi seperti ini, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan apakah memang kondisi pasien cocok dengan treatment filler atau treatment lainnya.
Baca juga: Profil dr. Isabella Roselini, MH, CMC, Seorang Dokter Estetika di Avery Beauty dan Avena Aesthetic
Profil Dokter Estetika, dr. Isabella Rosellini, MH,CMC
dr. Isabella Roselini, MH, CMC merupakan dokter estika yang akrab disapa dengan sebutan Dok Bell.
dr. Isabella Roselini menempuh Program pendidikan sarjana ilmu kedokteran (S.Ked) pada tahun 2007 hingga tahun 2011.