Karena bersifat peradangan dan rendah serat, makanan ini dapat mengurangi kemampuan penyembuhan tubuh yang memungkinkan kanker tumbuh.
5. Pewarna buatan
Pewarna makanan buatan, yang sering ditemukan dalam permen, minuman, dan makanan ringan olahan, terbuat dari bahan kimia sintetis yang mungkin mengandung zat berbahaya.
FDA sedang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan pewarna red no 3 yang ditemukan dalam makanan yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak.
Red 40 dan Yellow 5 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, jika dikonsumsi dalam jumlah besar dari waktu ke waktu.
6. Minuman bersoda
Soda dan minuman bersoda lainnya mengandung banyak gula dan berbagai bahan kimia serta pengawet.
Kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2, yang keduanya terkait dengan peningkatan risiko kanker.
Selain itu, asam fosfat dalam soda dapat melemahkan tulang dan menyebabkan peradangan, yang dikaitkan dengan pertumbuhan kanker.
Baca juga: 6 Tips untuk Mengatasi Kembung saat Pagi Hari, Disarankan Menghindari Soda
7. Makanan kaleng
Kaleng-kaleng tersebut mengandung Bisphenol A (BPA), zat kimia yang digunakan pada lapisan kaleng untuk mencegah korosi.
BPA adalah pengganggu endokrin yang dapat meniru estrogen dalam tubuh dan telah dikaitkan dengan berbagai kanker, termasuk kanker payudara dan prostat.
Meskipun banyak merek yang beralih ke kaleng bebas BPA, tetap penting untuk berhati-hati dalam mengonsumsi makanan kaleng.
8. Lemak trans
Lemak trans, yang ditemukan dalam minyak yang terhidrogenasi sebagian, umumnya digunakan dalam makanan olahan seperti makanan panggang, margarin, dan makanan ringan.
Lemak ini tidak hanya menyebabkan obesitas dan penyakit jantung, tetapi juga meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker.
Mengurangi atau menghilangkan konsumsi lemak trans dapat membantu menurunkan risiko kanker.
(TribunHealth.com)