TRIBUNHEALTH.COM - Gondongan pada dasarnya merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri dan tidak ada penanganan khusus.
Namun setiap penyakit tetap perlu mendapat perhatian dan dikonsultasikan dengan dokter.
Pasalnya pada beberapa kasus yang jarang terjadi, gondongan tetap bisa menimbulkan komplikasi serius.
Sebagai informasi, gondongan sendiri termasuk penyakit yang sangat mudah menular.
Penyakit ini disebabkan oleh virus gondongan, yang termasuk dalam kelompok virus yang dikenal sebagai paramyxovirus.
Baca juga: 6 Fakta Penyakit Gondongan, Mulai dari Penyebab hingga Cara Penularan
Beberapa gejala utamanya antara lain sakit kepala, demam, dan kelelahan, seperti dilansir Cleveland Clinic.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama yang belum mendapatkan vaksin gondongan (MMR).
Kendati demikian orang dewasa tetap bisa tertular.
Masa inkubasi, waktu antara penularan dan munculnya penyakit, berkisar antara tujuh hingga 25 hari.
Gejala awal gondongan biasanya ringan.
Gejala gondongan ringan mungkin termasuk:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Kelelahan.
- Kehilangan selera makan.
Beberapa hari kemudian, pembengkakan yang menyakitkan pada kelenjar parotis dapat terjadi.
Kelenjar parotis adalah kelenjar ludah yang terletak di antara telinga dan rahang.
Ini sekaligus menjadi gejala khas penyakit gondongan.
Komplikasi
Komplikasi lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak.
Melansir Medical News Today, beberapa komplikasi yang paling umum adalah:
1. Orkitis
Orkitis menyebabkan testis membengkak dan terasa nyeri.
Ini terjadi pada 1 dari 5 pria dewasa yang menderita gondongan.