Dok, Apakah di Klinik Dermaster juga Menyajikan Perawatan untuk Double Chin?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi treatment untuk mengatasi double chin

TRIBUNHEALTH.COM - Adanya double chin memang membuat seseorang merasa kurang percaya diri. 

Seringkali double chin ini dianggap sebagai tanda bertambahnya berat badan. 

Selain itu, seseorang merasa kurang percaya diri dengan double chin karena terlihat seperti memiliki dua dagu. 

Tak heran jika adanya double chin ini terasa mengganggu, sehingga membuat seseorang berusaha untuk mengatasinya. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai double chin, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari. 

ilustrasi memiliki double chin (parapuan.co)

Baca juga: 5 Manfaat Teh Pare, Bantu Mengelola Diabetes dan Melawan Kolesterol

Pertanyaan: 

Dok, apakah di Klinik Dermaster juga menyajikan perawatan untuk double chin?

Agus, di Bali 

dr. Caryn Miranda Saptari menjawab: 

Iya tentu ada. 

Jadi, kalau double chinnya karena penumpukan lemak, biasanya kita hilangkan lemaknya dulu dengan menyuntikkan serum yang menghancurkan lemak, yaitu namanya meso face contour, kalau di Dermaster. 

Jadi kita suntikkan serum ke double chin yang lemak. jadi lemaknya nanti akan leleh, dibuang lewat urin, kemudian baru hilang lemaknya. 

Tapi biasanya setelah lemaknya hilang, ada kulit yang menggantung, kulit yang sudah ikut turun. 

Baca juga: Telinga Berdenging Tak Hanya Akibat Penggunaan Headset, Faktor Ini Bisa jadi Penyebabnya

Jadi, kulit yang ikut turun ini bisa langsung dikerjakan tarik benang aptos di double chin. 

Jadi, hasilnya itu akan langsung terlihat instan, double chinnya akan langsung tertarik, jadi hilang gitu. 

Profil dr. Caryn Miranda Saptari 

Profil dr. Caryn Miranda Saptari, dokter yang aktif mengikuti workshop maupun webinar (Dok. Pribadi dr. Caryn Miranda Saptari)

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.

Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.

dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.

Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.

Baca juga: Mungkinkah Depresi Terjadi Akibat Faktor Genetik? Mayor Kes dr. Hary Purwono Sp.KJ Jelaskan Ini

Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.

Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.

Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.

Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.

Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.

Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.

Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.

Baca juga: Dok, Boleh Gak Menggunakan Pantiliner yang Harum, Semriwing dan Parfum saat Keputihan?

Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.

Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.

Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.

Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.

Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.

(TribunHealth.com/PP)