TRIBUNHEALTH.COM - Majunya teknologi ternyata juga mempengaruhi bidang estetika.
Kini sedang trend di kalangan selebriti yakni treatment vampire facial.
Terdengar unik bukan nama treatment ini?
Ya, mendengar kata "vampire" tentu pikiran kita menganggapnya tak jauh dari darah.
Memang, bahan utama yang digunakan dalam treatment ini adalah darah pasien itu sendiri.
Tak heran jika banyak masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai treatmen vampire facial.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai treatment vampire facial, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Irmadani Intan Pratiwi.
Baca juga: Faktor Penyebab Infertilitas Laki-laki, dr. Maria Ratna Sp.OG Jelaskan Ini
Pertanyaan:
Dokter, setelah melakukan treatment ini apakah pasien juga boleh melakukan perawatan wajah lainnya dok? Misalnya seperti HiFu, tanam benang, botox maupun perawatan lainnya.
Maryam, di Kediri
dr. Irmadani Intan Pratiwi menjawab:
Jadi kalau setelah PRP ini karena tadi ada downtime dan hasilnya tidak langsung terlihat dan bahkan ada rasa perihnya dulu, ada merahnya dulu.
Jadi kalau saya pribadi menyarankan tidak melakukan treatment yang lain dulu, minimal satu bulan.
Karena kita memberi waktu untuk kulit tumbuh dulu, karena sudah habis dilukai, melakukan penyembuhan dulu.
Ibaratnya jangan diganggu dengan alat-alat lain yang mungkin akan mengintefensi kulit wajah yang sedang melakukan regenerasi ini.
Profil dr. Irmadani Intan Pratiwi
Baca juga: Adakah Bahan Alami untuk Mengatasi Turun Peranakan? Begini Kata Obgyn
dr. Irmadani Intan Pratiwi merupakan sarjana kedokteran yang menempuh pendidikan di Universitas Malahayati pada tahun 2012 hingga 2016.
Tak berselang lama ia melanjutkan profesi dokter di Universitas yang sama yaitu Universitas Malahayati pada tahun 2016 hingga 2018.
Selama menempuh pendidikan pada tahun 2013 hingga 2016 dr. Irmadani Intan Pratiwi juga aktif menjadi asisten dosen Dep. Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.
Tak hanya itu saja, dr. Irmadani Intan Pratiwi juga sempat menjadi english teacher di Language Centre Universitas Malahayati selama dua tahun.
Baca tanpa iklan