6 Efek Diabetes pada Organ Jantung dan Sistem Peredaran Darah, Rawan Terkena Gagal Jantung

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi - Efek diabetes terhadap kesehatan jantung

Jantung koroner

Jenis penyakit kardiovaskular yang paling umum adalah penyakit jantung koroner (PJK). 

Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak (terbuat dari zat-zat termasuk kolesterol) di dinding arteri. 

Diabetes dapat meningkatkan risiko PJK karena dapat menyebabkan masalah pada trombosit, sel-sel yang membantu pembekuan darah. 

Orang yang menderita diabetes memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan orang yang tidak menderita diabetes.

Merusak pembuluh darah dan saraf jantung
Seiring berjalannya waktu, diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan jantung. 

Semakin lama Anda menderita diabetes, semakin tinggi pula kemungkinan Anda akan terkena penyakit jantung. 

Baca juga: 4 Fakta Daun Salam untuk Penderita Diabetes, Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah

Hipertensi

CDC melansir, orang dengan diabetes juga lebih mungkin mengalami kondisi lain seperti tekanan darah tinggi.

Pada akhirnya hipertensi dan diabetes akan saling berkontribusi dan meningkatkan peluang terkena masalah jantung yang lebih serius.

Kolesterol tinggi

Penderita diabetes juga lebih berisiko mengalami kolesterol tinggi.

Tingginya zat lemak ini bisa menimbulkan plak pada dinding arteri.

Hal ini juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jantung.

Gagal jantung

ilustrasi seseorang yang mengalami gagal jantung (tribunnews.com)

Penderita diabetes juga lebih mungkin mengalami gagal jantung, yang berarti jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. 

Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan penumpukan cairan di paru-paru, sehingga sulit bernapas. 

Gagal jantung cenderung memburuk seiring berjalannya waktu. 

Namun, diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu meredakan gejala dan menghentikan atau menunda kondisi tersebut agar tidak semakin memburuk.

(TribunHealth.com)