Apa Kondisi Infertilitas Itu? dr. Maria Ratna Sp.OG Jelaskan Ini

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi pasangan suami istri yang belum mendapatkan kehamilan

TRIBUNHEALTH.COM - Hadirnya buah hati merupakan momen yang sangat dinantikan oleh pasangan suami istri. 

Masa kehamilan dengan janin yang sehat dan lancar adalah keinginan yang paling utama. 

Maka dari itu, tentunya dibutuhkan persiapan kehamilan yang matang. 

Terkadang, kehamilan masih belum terealisasi karena ada masalah tertentu. Salah satunya adalah infertilitas. 

Sebenarnya, apa kondisi infertilitas itu?

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Maria Ratna Andjani Sp.OG., M.Med menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai persiapan kehamilan.

ilustrasi infertilitas (kompas.com)

Baca juga: 5 Makanan Berwarna Cokelat yang Bagus untuk Kendalikan Kolesterol Jahat

Banyak masyarakat yang masih belum memahami tentang infertilitas. 

dr. Maria Ratna menyampaikan bahwa infertilitas adalah keadaan yang bisa menyebabkan gangguan kesuburan. 

Artinya, ada gangguan pada sistem reproduksi, sehingga menyebabkan wanita menjadi sulit hamil. 

"Mungkin kita sering dengar ya istilah infertilitas. Infertilitas itu sebenarnya suatu keadaan yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Artinya, ada gangguan di sistem reproduksi, sehingga menyebabkan wanita itu menjadi sulit untuk hamil," kata dr. Maria Ratna. 

Lanjut, dr. Maria Ratna pun menambahkan jika infertilitas bisa dialami oleh pria maupun wanita. 

Baca juga: Manfaat Kesehatan Minum Air Kismis Setiap Pagi, Mendukung Kesehatan Kulit

Karena dalam proses kehamilan pasti kolaborasi antara suami dan istri. 

"Infertilitas bisa pada wanita, bisa juga pada pria. Dua-dua nya, namanya juga pasangan ya," 

"Jadi kalau mau hamil itu kan gak bisa cuma sendiri, pasti kolaborasi antara suami dan istri," sambungnya. 

"Jadi, infertilitas itu bisa kena pada wanita, bisa terjadi pada pria," 

Kata dr. Maria Ratna, sebenarnya secara natural sekitar 85 sampai 90 persen pasangan yang aktif seksual, artinya tidak menggunakan kontrasepsi dan frekuensi kontak seksualnya 3 sampai 4 kali per inggu, sekitar 90 persen dalam waktu 1 sampai 5 tahun pasti hamil.

Namun, jika sudah lebih dari 1 tahun belum hamil, maka disebut dengan kondisi infertilitas. 

Baca juga: 5 Tips Menurunkan Lonjakan Gula Darah Secara Alami di Pagi Hari, Bantu Atasi Diabetes

Jika mengalami hal tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan apakah terjadi masalah pada laki-laki maupun perempuan. 

"Kalau kita lihat sih sebetulnya ya, secara natural itu sekitar 85 sampai 90 persen pasangan yang sexualy active, artinya tidak menggunakan kontrasepsi apa-apa dan frekuensi seksual kontak itu sekitar 3 sampai 4 kali perminggu, itu 90 persen dalam waktu 1 sampai 5 tahun biasanya pasti hamil," jelasnya. 

"Nah, kalau dalam waktu lebih dari 1 tahun belum juga hamil, biasanya kita sebut itu ada kondisi infertilitas. Nah itu perlu pemeriksaan atau perlu dieksplore ada apa di pihak perempuan atau ada apa di pihak laki-laki, kondisinya harus kita cek." pungkas dr. Maria Ratna. 

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan  dr. Maria Ratna Andjani Sp.OG., M.Med. Seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS St. Carolus Summarecon, Serpong. 

(TribunHealth.com/PP)