Dokter, Bagaimana Cara Mencegah Hiperpigmentasi? Dokter Spesialis Kulit Menjelaskan

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi wanita mengalami hiperpigmentasi kulit, begini cara mencegah terjadinya hiperpigmentasi

TRIBUNHEALTH.COM - Hiperpigmentasi adalah kondisi saat kulit berubah warna menjadi lebih gelap dari area sekitarnya. 

Gangguan kulit ini tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, tetapi dapat menurunkan rasa percaya diri karena mengganggu penampilan. 

Hiperpigmentasi terjadi ketika sel kulit mengalami peningkatkan produksi melanin. 

Ini adalah zat pewarna kulit yang menyebabkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. 

Dampaknya, kulit akan terlihat lebih hitam, kecoklatan, atau keabu-abuan. 

Berbicara mengenai hiperpigmentasi kulit, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesilias Kulit dan Kelamin. 

Baca juga: Dok, Area Tubuh Mana Saja yang Rentan Mengalami Hiperpigmentasi? dr. Lusiyanti Menjawab

Ilustrasi wanita mengalami hiperpigmentasi kulit, begini cara mencegah terjadinya hiperpigmentasi (m.tribunnews.com)

Pertanyaan: 

Dokter, bagaimana cara mencegah hiperpigmentasi kulit? 

Apakah memang kondisi ini bisa dicegah atau terjadi begitu saja dok?

Tessa, Sleman.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Lusiyanti M.Med, Sp.KK menjawab: 

Untuk kasus yang genetik, pada dasarnya hiperpigmentasi tersebut tidak bisa dilakukan pencegahan. 

Misalnya seperti tanda lahir atau mongolian spot pada bokong, dan pada kulit wajah, itu tidak bisa dicegah dan hanya bisa ditangani oleh pakarnya untuk menangani kasus tersebut. 

Akan tetapi, beberapa tanda lahir itu bisa menghilang sendiri, seperti pada mongolian spot itu bisa menghilang sendiri pada umur tertentu. 

Kemudian untuk jenis jenis hiperpigmentasi yang didapat, kita harus pilah dulu penyebabnya itu apa. 

Misalnya karena obat-obatan, itu harus di stop penggunaan obatnya dan dilakukan penanganan sesuai dengan tipe hiperpigmentasinya. 

Baca juga: Dokter, Apakah Hiperpigmentasi Rentan Dialami oleh Orang Berkulit Putih? dr. Lusiyanti Menjelaskan

Sedangkan hiperpigmentasi karena hormonal, maka hormonnya harus dibenarkan, misalnya karena obat KB, maka obat tersebut harus di stop. 

Atau misalnya hiperpigmentasi karena terpapar sinar matahari berlebihan, maka harus menggunakan sunscreen secara rutin dan lakukan pencegahan lainnya kalau bekerja di bawah sinar matahari. 

Seperti menggunakan topi yang lebar, menggunakan kacamata, atau pakaian yang melindungi dari matahari. 

Kemudian hiperpigmentasi karena kosmetik tertentu, salah kosmetik, atau alergi dengan bahan kosmetik tertentu, yang setelah dipakai menimbulkan bercak kehitaman di wajah, maka kosmetik tersebut harus dihindari.

Halaman
123