"Jadi kita pertimbangkan ya, karena kondisi umumnya juga kita pertimbangkan. Pasien sudah berbaring di tempat tidur sama pasien yang berjalan dengan sehat itu tentu berbeda," lanjutnya.
Lebih lanjut, dari usia, komorbid, PSA, jenis sel dan juga tingkat keparahan ini kata dr. Ihsan juga menentukan terapi.
Terapi yang pertama ialaj aktif surveilans atau aktif mengamati.
Dokter akan mengevaluasi pasie secara rutin, dan kontrol rutin PSA.
Biasanya, aktif surveilans ini kata dr. Ihsan digunakan untuk kanker prostat dengan grade yang tidak terlalu tinggi dan PSA masih rendah untuk mempertimbangkan efek smaping terapi yang dilakukan.
"Dari usia, komorbid pasien, berikutnya kita lihat tadi ada PSA nya, jenis sel nya dan tingkat keparahan akan menentukan terapi,"
Baca juga: Kanker Mulut yang Sudah Dilakukan Kemoterapi, Apakah Masih Bisa Kambuh? Dokter Sampaikan Ini
"Terapi yang pertama itu adalah aktif surveilans. Aktif surveilans itu adalah aktif mengamati. Jadi dievaluasi rutin, seperti konservatif tapi kita evaluasi rutin tidak lepas pemeriksaan. Dievaluasi terus menerus, kontrol rutin PSA nya," tutur dr. Ihsan.
"Aktif surveilans biasanya digunakan untuk kanker prostat yang grade nya tidak terlalu tinggi, PSA nya masih rendah itu dilakukan aktif surveilans untuk mempertimbangkan juga efek samping dari terapi yang dilakukan. Itu tentu kita pertimbangkan,"
Dokter spesialis urologi, dr. Rizki Muhammad Ihsan menambahkan, yang ketiga ialah kastrasi atau dikebiri.
Terapi ini bisa dilakukan secara hormonal dengan obat-obatan atau dengan operasi.
Maksud dikebiri di sini yakni untuk meniadakan sumber-sumber androgen, yaitu hormon yang memberi makanan untuk kanker prostat.
Jadi, tindakan yang dilakukan ialah prostat diangkat. Jika dengan surgical atau operasi, maka buah zakar akan diangkat.
Baca juga: 5 Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Jerawat, Coba Cara Alami Ini
Sedangkan dengan hormonal, maka pasien akan diberi obat-obatan untuk menekan produksi maupun reseptor androgen pada prostat.
"Yang ketiga adalah kastrasi, kalau orang bilang itu dikebiri. Itu dapat dilakukan secara hormonal dengan obat-obatan atau dengan tindakan operasi," tambahnya.
"Nah, yang dikebiri itu maksudnya adalah untuk meniadakan sumber-sumber androgen. Androgen itu hormon yang memberikan makanan untuk si kanker prostat. Jadi kita ambil prostatnya. Kalau dengan surgical yang operasi, kita ambil buah zakar. Kalau dengan hormonal itu dapat diberikan obat-obatan untuk menekan produksi maupun reseptor androgen pada prostat atau pada prouduksinya,"
Lebih lanjut, dr. Ihsan mabambahkan, pada level-level yang sudah menyebar jauh, akan diberikan kemoterapi.
Bantak faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan terapi kanker prostat.
"Terus untuk level-level sudah menyebar jauh dapat diberikan kemoterapi. Jadi tergantung, banyak sekali faktor yang dilakukan dalam mempertimbangkan dalam melakukan terapi pada kanker prostat." tandas dr. Ihsan.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Rizki Muhammad Ihsan Sp.U. Seorang dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Nirmala Suri, Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)