Cara Mencegah Turun Berok atau Turun Peranakan, Ini Kata Obgyn

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seorang wanita yang mengalami turun peranakan

"Karena tadi kita lihat dari faktor predisposisi usia, memang paling banyak ditemukan pada usia 40 ke atas atau 50 ke atas," ujar dr. Asih Anggraeni. 

Namun, pada usia muda kata dr. Asih biasanya faktor risikonya karena terlalu sering. 

Ia mengungkapkan jika ada wanita yang masih berusia 26 tahun dan sudah hamil 3 atau 4 kali, kondisi turun peranakan ini baru kelihatan ketika memasuki usia 40 tahun. 

"Tapi kalau orang usia muda, itu biasanya faktor risikonya dia terlalu sering. Ada wanita usia 26 tahun sudah hamil 3 atau 4 itu baru kelihatan nanti di usia-usia 40 tahun biasanya turun beroknya," 

Baca juga: 9 Cara Mengurangi Asupan Gula, Upaya Menjaga Kesehatan Jantung

dr. Asih menuturkan jika kondisi turun peranakan jarang terjadi di usia muda. Akan tetapi, jika dilakukan pemeriksaan mungkin akan ditemukan suai muda yang sudah mengalami turun peranakan. 

Hanya saja, kebanyakan masyarkaat tidak akan memeriksakan diri ke dokter jika tidak ada keluhan yang mengganggu. 

"Tapi di usia-usia muda sih jarang," tambahnya. 

"Kalau diperiksa sih mungkin akan ketemu ya, cuma pasien-pasien tidak akan periksa kalau tidak ada keluhan yang mengganggu." pungkas dr. Asih  

Ini disampaikan oleh dr. Asih Anggraeni Sp.OG(K). Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan (konsultan uroginekologi dan rekonstruksi) dari RS Nirmala Suri Sukoharjo. 

(TribunHealth.com/PP)