Faktor Fisik Apa Jadi Salah Satu Faktor Anak Meniru Kekerasan dari Lingkungan? Ini Kata Psikolog

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi melakukan kekerasan kepada anak kecil

TRIBUNHEALTH.COM - Semakin marak terjadi kekerasan di lingkup sekitar kita. 

Terjadinya kekerasan tidak bisa kita anggap sepele. 

Bukan cuma orang dewasa, bahkan anak-anak pun juga menjadi korban kekerasan. 

Bahkan, sekarang ini banyak sekali anak-anak yang menjadi korban kekerasan. 

Umumnya pelaku kekerasan pada anak ialah orang terdekatnya sendiri. 

Bisa dari orangtua, saudara kandung, anggota keluarga, guru, bahkan teman sendiri. 

Tentunya tindak kekerasan bisa menimbulkan dampak buruk bagi korban. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kekerasan pada anak, kita bisa bertanya langsung dengan psikolog yang berkompete seperti Adib Setiawan S.Psi., M.Psi. 

Ilustrasi dampak kekerasan terhadap anak (Tribunnews.com)

Baca juga: Gangguan Kencing Apakah Menandakan Adanya Masalah pada Kandung Kemih?

Pertanyaan: 

Faktor fisik apa bisa menjadi salah satu faktor anak meniru kekerasan dari lingkungan pak? 

Andik, di Banten

Psikolog Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menjawab: 

Betul, dan kekerasan itu kan ada dua. Jadi kekerasan itu bisa terjadi pada orang lain ataupun terjadi pada diri sendiri. 

Mungkin kalau yang fisiknya lebih bagus, olahraganya bagus, mungkin dia akan melakukan kekerasan ke temannya secara fisik. Dia akan memukul temannya misalnya.

Baca juga: 4 Cara Merawat Lansia untuk Mengelola Diabetes dengan Tepat

Tapi kalau secara fisik dia lemah, misalnya kurang kuat, olahraganya kurang, bisa saja dia menyakiti diri sendiri. Ini kan kekerasan juga, di mana anak akan menyakiti dirinya sendiri. 

Dua-duanya gak bagus. Baik menyakiti, melukai oranglain maupun melukai diri sendiri. 

Profil Adib Setiawan S.Psi., M.Psi

Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan,S.Psi.,M.Psi. (Dokumen pribadi Adib Setiawan, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak.)

Adib merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.

Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.

Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.

Halaman
12