TRIBUNHEALTH.COM - Masalah gangguan mental bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Meski demikian, gejala gangguan mental pada anak lebih sulit untuk disadari karena kerap dianggap sebagai tahap pertumbuhan.
Mendeteksi gangguan mental pada anak juga lebih sulit daripada orang dewasa.
Hal ini dikarenakan anak-anak cenderung masih mengalami perubahan mental, emosional, dan fisik selama masa tumbuh kembangnya.
Baca juga: 11 Jenis Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Lambung atau GERD
Berikut beberapa penyebab gangguan jiwa pada anak-anak meliputi:
1. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan gangguan jiwa dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan serupa.
Genetik bisa memainkan peran dalam predisposisi terhadap kondisi seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau gangguan kecemasan.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan di sekitar anak, termasuk pengalaman traumatis, stres keluarga, kekerasan, atau pengabaian, dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
3. Trauma atau Kekerasan
Pengalaman trauma, seperti kekerasan fisik atau seksual, kehilangan orang tua, atau bencana alam, dapat memengaruhi kesehatan mental anak.
4. Masalah Keluarga
Ketegangan keluarga, perceraian, atau konflik keluarga yang berkelanjutan dapat menyebabkan stres emosional yang signifikan pada anak.
Baca juga: 8 Jenis Buah Tinggi Kalium yang Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi
5. Faktor Sosial
Pengalaman sosial, seperti perundungan atau kesulitan dalam bergaul dengan teman sebaya, dapat mempengaruhi kesejahteraan mental anak.
6. Gangguan Perkembangan
Kondisi seperti autisme spektrum dan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan sosial anak.
7. Faktor Biologis
Ketidakseimbangan kimia di otak, masalah hormon, atau gangguan metabolisme juga bisa berkontribusi pada gangguan jiwa pada anak.
8. Masalah Kesehatan Fisik