TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan merupakan dalah satu masalah yang kerap dikeluhkan wanita pada area organ intim.
Keputihan ditandai dengan keluarnya cairan berupa lendir kental atau bening yang keluar dari vagina.
Adanya keputihan merupakan suatu kejadian normal pada wanita.
Namun, pada sejumlah kondisi, keputihan bisa menjadi abnormal dan tanda bahaya.
Ternyata, keputihan berfungsi untuk melumasi area kewanitaan dan menyeimbangkan flora di area kewanitaan.
Keputihan normal, yakni tidak berwarna, tidak berbau dan tidak disertai rasa gatal.
Keputihan patologis bisa disebabkan oleh infeksi dan non infeksi.
Lantas apa penyebab keputihan patologis yang non infeksi?
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Puting Datar atau Tidak Keluar saat Hamil?
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Adniana Nareswari menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth mengenai penyebab keputihan patologis non infeksi.
Biasanya keputihan akan muncul ketika menjelang menstruasi, setelah menstuasi dan juga saat masa subur.
Keputihan ini ditandai dengan keluarnya lendir yang berwarna bening dari vagina.
Sebenarnya keputihan ini berfungsi untuk melumasi dan menyeimbangkan flora di area kewanitaan.
Tentunya kita perlu mengetahui kebiasaan-kebiasaan apa saja yang menyebabkan keputihan.
Keputihan normal ini lendir yang keluar tidak berwarna dan tidak berbau.
Keputihan patologis bisa disebabkan oleh infeksi dan non infeksi.
Baca juga: Saran dari Ahli Gizi dalam Mengupayakan Berat Badan Ideal
Banyak wanita yang belum mengetahui penyebab keputihan patologis non infeksi.
dr. Adniana Nareswari menyampaikan, penyebab keputihan patologis non infeksi di antaranya yakni adanya benda asing di area genital.
Seperti penggunaan ring atau pessarium.
Ia menambahkan, pada kasus -kasus prolaps uteri ataupun penggunaan IUD juga bisa meningkatkan risiko keputihan patologis.
"Di antaranya adalah adanya benda asing di area genital, seperti penggunaan ring atau pessarium, pada kasus-kasus prolaps uteri ataupun penggunaan IUD itu juga bisa meningkatkan risiko terjadinya keputihan patologis," kata dr. Adniana Nareswari.