Penyebab infeksi bermacam-macam, bisa karena jamur.
"Infeksi itu bermcam-macam. Ada yang disebabkan karena infeksi jamur, gitu ya,"imbuhnya.
Jamur yang menyebabkan keputihan, kata dr. Adniana adalah jamur kandida.
Baca juga: 3 Keuntungan Makan Buah Pir, Kaya Antioksidan yang Bagus untuk Kesehatan Kulit
Biasanya, keputihan karena infeksi jamir ini ditandai degan warna putih menggumpal, dan melekat pada vagina.
Selain itu, gejala utamannya akan terasa sangat gatal, kadang terasa panas bahkan perih.
Saat dilakukan pemeriksaan, biasanya akan ditemukan elemen jamur.
"Jamur yang sering menyebabkan keputihan ini adalah jamur kandida," tutur dr. Adniana.
"Itu biasanya tandanya keputihannya warna putih, menggumpal, melekat di area vagina. Kemudian juga gejala utamanya dia akan sangat gatal. Terkadang panas, perih," jelasnya.
"Nah, kemudian pada saat pemeriksaan biasanya juga akan ditemukan elemen jamur pada pemeriksaan," sambungnya.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Adniana, penyebab keputihan bisa karena infeksi bakteri.
Baca juga: 9 Kacang Paling Sehat, Sumber Nutrisi yang Baik, Intip Sederet Manfaatnya
Keputihan karena infeksi bakteri, biasanya ditandai dengan bau sedikit amis, berwarna putih homogen sampai abu-abu, bahkan bisa timbul keluhan gatal.
"Kemudian penyebab infeksi selanjutnya bisa juga karena bakteri. Yang disebabkan karena bakteri ini biasanya tandanya adalah dia (keputihan) lebih ke bau. Baunya agak amis gitu ya, kemudian warnanya biasanya putih homogen sampai abu-abu dan ada sedikit gatal," terang dr. Adniana.
Lebih lanjut, keputihan juga bisa disebabkan oleh infeksi parasit Trikomoniasis vaginalis.
Infeksi parasit tersebut menyebabkan keputihan berwarna hijau, banyak, berbusa hingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
"Kemudian ada juga yang disebabkan oleh parasit, namanya Trikomoniasis vaginalis, itu menyebabkan keputihan yang warnanya itu hijau, banyak, berbusa dan baunya tidak sedap. Itu beberapa keputihan patologis yang disebabkan oleh infeksi." pungkasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan dr. Adniana Nareswari Sp.DV. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/PP)