Dilansir KlikDokter dari Very Well, cuka bisa mengurangi naiknya kadar gula darah saat bangun tidur dan bisa mengurangi kadar gula darah setelah makan.
Sebuah juga studi menunjukkan, cuka mampu menekan proses saat sukrosa diubah menjadi glukosa dan fruktrosa.
Asam astet yang merupakan bahan aktif cuka mampu mengurangi pencernaan pati dan menunda pengosongan lambung (gastroparesis).
Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda bisa menambahkan cuka ke dalam makanan dan minuman saat sarapan.
5. Cegah Hipoglikemia di Malam Hari
Hipoglikemia merupakan kondisi ketika kadar gula darah dalam keadaan rendah. Rendahnya kadar gula darah saat malam hari bisa memicu lonjakan kadar gula darah di pagi hari. Kondisi ini dikenal sebagai efek Somogyi.
Saat terjadi hipoglikemia di malam, tubuh akan melepas hormon untuk melawan kadar gula darah yang rendah.
Dampaknya, justru terjadi lonjakan kadar gula darah di pagi. Untuk mencegah hipoglikemia, sebelum tidur Anda diharuskan mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah cukup.
Baca juga: Sudah Makan Banyak Tapi Tetap Kurus, Apakah Disebabkan Oleh Penyakit Tertentu?
6. Tidur yang Cukup
Ternyata kurang tidur bisa mempengaruhi sensitivitas insulin dan meningkatkan resistensi insulin lho.
Kondisi ini bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Pastikan Anda memiliki waktu tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan metabolisme gula darah.
Jika kurang waktu tidur, maka bisa meningkatkan kurang darah. Disarankan untuk tidur dengan jangka waktu 7-8 jam.
7. Mengelola Stres
Saat tubuh sedang stres, maka terjadi pelepasan glukosa dari cadangan tubuh, yang bisa menyenankan naiknya kadar gula darah.
Stres yang berlangsung kronis dapat menyebabkan peningkatan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Dengan mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam, maka Anda membantu menurunkan kadar hormon stres dalam tubuh dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
(TribunHealth.com/PP)