TRIBUNHEALTH.COM - Umat Muslim akan segera mengalami pergantian tahun hirjriah.
Tahun baru Islam 1446 H jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024.
Biasanya hari raya Hijriah selalu tanggal merah.
Namun karena kali ini tahun baru Hijriah jatuh pada hari Minggu, apakah Senin, 8 Juli 2024 ditetapkan sebagai hari libur cuti bersama?
Apa lagi belakangan pemerintah kerap memberikan cuti bersama di momen hari besar nasional.
Dilansir Kompas.v dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Senin, 8 Juli 2034 bukan libur tanggal merah maupun cuti bersama.
Berikut sisa libur nasional dan cuti bersama 2024
Baca juga: 5 Makanan Berwarna Kuning yang Dapat Melawan Kolesterol Jahat, Termasuk Labu Kuning
Sisa Libur Nasional 2024
- 7 Juli 2024: Tahun Baru Islam 1446 Hijriah
- 17 Agustus 2024: Hari Kemerdekaan RI
- 16 September 2024: Maulid Nabi Muhammad SAW
- 25 Desember 2024: Hari Raya Natal
Sisa Cuti Bersama Tahun 2024
- 26 Desember 2024: Cuti Bersama Hari Raya Natal
Download kalender hijriah Kemenag 1445 H dan 1446 H
Anda bisa mengunduh kalender resmi dari pemerintah dengan cara yang cukup mudah.
Tidak hanya Kalender Juli 2024 saja, melainkan seluruh bulan pada tahun 2024.
Dengan demikian kalender tersebut akan mencakup tahun 1445 H dan 1446 H.
Caranya, cukup buka laman https://simbi.kemenag.go.id.
Kemudian gulir kebawah dan klik download buku.
Maka secara otomatis kalender 2024 akan tersimpan pada ponsel.
Jangan khawatir mengapa judul Kalender Kemenag adalah Kalender Hijriah.
Pada dasarnya kalender tersebut sama persis dengan kalender cetak.
Baca juga: 40 Pemda Sudah Umumkan Formasi Seleksi CPNS dan PPPK 2024, Termasuk Pemprov Jateng, Cek Rinciannya
Tradisi Malam Satu Suro
Melansir Kompas.tv, tradisi Malam Satu Suro bervariasi, mencerminkan keberagaman budaya di Indonesia.
Di Solo, peringatan ini seringkali diisi dengan tradisi kirab, baik kirab pusaka maupun kirab Malam Satu Sura.
Kirab ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan sebagai media introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Selain Solo, Keraton Yogyakarta juga memiliki ritual khusus pada malam ini, yang mencakup membawa gunungan tumpeng, keris, dan benda pusaka lainnya dalam kirab Malam Satu Suro.
Dengan demikian, Malam Satu Suro merupakan sebuah tradisi yang kaya dan memiliki makna yang mendalam dalam kalender Jawa.
Perayaan ini tidak hanya menjadi saksi pergantian waktu, namun juga menjadi sarana introspeksi dan refleksi diri bagi masyarakat Jawa.
(TribunHealth.com, Kompas.tv)