TRIBUNHEALTH.COM - Katarak terjadi ketika lensa alami pada mata berubah menjadi keruh.
Hal ini dapat menghalangi cahaya mencapai retina, sehingga mengurangi penglihatan.
Meskipun katarak terkait usia adalah jenis yang paling umum, berbagai faktor seperti paparan sinar ultraviolet, dehidrasi, pola makan yang kurang nutrisi dan anti-oksidan, cedera mata, diabetes, dan kondisi seperti uveitis terlibat dalam perkembangannya.
Perawatan katarak biasanya melibatkan operasi pengangkatan katarak dan pemasangan lensa intraokular.
Melansir kanal kesehatan Times of India, beberapa tips berikut ini juga bisa diterapkan untuk memperlambat perkembangan penyakit katarak.
Perubahan gaya hidup
Baca juga: Bisakah Penyakit Katarak Terjadi pada Bayi? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Mata Berikut
Gaya hidup sehat yang disarankan secara umum meliputi makanan seimbang, tetap terhidrasi, melakukan aktivitas fisik secara teratur, sserta menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Gaya hidup sehat dapat meningkatkan kadar antioksidan dan mengurangi radikal bebas.
Jika diikuti secara konsisten, hal ini berpotensi memperlambat perkembangan katarak pada tingkat molekuler.
Apa lagi penerapan gaya hidup sehat juga sudah terbukti dapat menambah umur panjang.
Kontrol diabetes
Baca juga: Kelola Gula Darah dengan Daun Pepaya, Ini Sederet Khasiatnya Selain untuk Diabetes
Diabetes, sebagai tantangan kesehatan global yang abadi, mempercepat perkembangan katarak dengan mendorong penumpukan sorbitol di dalam lensa, yang menyebabkan hidrasi lensa berlebihan.
Mengelola kondisi sistemik secara efektif dan melakukan tindak lanjut secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit ini, sehingga memperlambat perkembangan katarak.
Pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk deteksi dini katarak dan masalah mata lainnya yang berkaitan dengan kondisi sistemik seperti retinopati diabetik dan retinopati hipertensi.
Mengenakan kacamata hitam
Lensa manusia secara alami bertindak sebagai perisai, menyerap sinar UV untuk melindungi retina dari bahayanya.
Sinar UV-A dan UV-B secara spesifik memicu stres oksidatif pada lensa, yang menyebabkan perkembangan katarak.
Sejumlah penelitian mengkonfirmasi hubungan antara paparan sinar matahari yang berkepanjangan dan katarak, yang menggarisbawahi dampak sinar UV.
(TribunHealth.com)