Seksolog dr. Binsar menyampaiikan jika tampilan tidak bugar bisa terlihat seperti cepat keriput, kulit kering, kuyu, lesu, tulang lebih keropos.
"Kelihatan, dari tampilannya kelihatan," tutur dr. Binsar.
Baca juga: Kasus Osteoporosis di Indonesia Apakah Cukup Tinggi? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi
Seperti apa tampilannya?
"Lebih cepet keriput, kering, kuyu, lesu, tulang lebih keropos," sambungnya.
Dikarenakan tulang lebih keropos, maka wanita mengalami osteoporosis bukan osteoarthtritis.
"Makanya osteoporosis bukan osteoarthritis. Osteoporosis lebih terjadi," tuturnya.
Selain itu, dr. Binsar menuturkan jika penurunan estrogen juga bisa menyebabkan imun drop, sehingga akan sangat mudah pilek dan sakit penyakit.
Lanjut, penurunan kadar estrogen ini kata dr. Bisar juga mempengaruhi naiknya metabolik lho.
Seperti kadar gula darah dan kadar lemak yang akan berlomba-lomba naik.
Baca juga: 5 Manfaat Konsumsi Bunga Saffron, Kaya Antioksidan hingga Mengurangi Gejala PMS
Kata dr. Binsar hal tersebut sama hal nya seperti akibat dari penuruanan testosteron pada pria.
"Yang ketiga imunnya drop. Imun, mudah sekali pilek, sakit penyakit," jelas dr. Binsar.
"Yang keempat, kadar metabolik akan naik. Kadar gula, kadar lemak akan lomba-lomba naik. Itu akibat dari apa? Estrogen turun, sama dengan testosteron turun pada pria," terangnya.
dr. Binsar menegaskan, bila ibu-ibu atau wanita muda mengalami nyeri saat berhubungan seksual, sangat disarankan untuk memperbaiki estrogennya.
"Jadi, buat saya, bila ibu-ibu mengalami nyeri, apalagi orang muda, segera perbaiki hormon estrogennya." pungkas dr. Binsar.
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexolog.
(TribunHealth.com/PP)