dr. Hafid Ernanda menegaskan, sebelum dilakukan treatment hydrafacial memang sebaiknya dilakukan konsultasi terlebih dahulu untuk mengetahui keluhan pada kulit misalnya seperti jerawat atau keluhan lain.
"Betul. Sebaiknya dilakukan tindakan konsultasi dulu untuk dokter menilai keluhan-keluhan pada kulitnya apakah ada jerawatnya atau keluhan lain," kata dr. Hafid Ernanda.
Ia menuturkan bahwa hydrafacial ini tidak dianjurkan pada pasien yang memiliki jerawat sangat aktif.
Jerawat sangat aktif dalam artian jerawat yang masih bernanah.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Akun di SSCASN: Wajib Punya Akun Sebelum Daftar CPNS 2024
Jika kondisi jerawat masih sangat aktif, kata dr. Hafid pasien tidak dianjurkan untuk melakukan hydrafacial. Namun, jerawat akan diatasi terlebih dahulu.
"Karena hydrafacial juga tidak dianjurkan pada pasien misalnya memiliki jerawat yang sangat aktif. Dalam artian adalah jerawat yang masih bernanah dan penuh, itu kita tidak menganjurkan untuk hydrafacial terlebih dahulu. Tapi, akan kita atasi dulu jerawatnya dengan tindakan krim," lanjutnya.
Dokter estetika, dr. Hafid Ernanda mengatakan jika jerawat banyak dan aktif yang disertai nanah itu dilakukan hydrafacial akan sangat bahaya karena bisa memperparah.
Lanjut, ditegaskan dr. Hafid, jerawat yang aktif tidak dianjurkan untuk melakukan tindakan apapun, apalagu hydrafacial.
"Karena memang cukup bahaya sekali jika jerawatnya banyak dan aktif disertai dengan nanah itu dilakukan hydrafacial, tentu akan parah," sambungnya.
"Sebenarnya jerawat yang aktif itu tidak dianjurkan melakukan tindakan apapun, apalagi facial seperti itu." tuturnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan dr. Hafid Ernanda. Seorang dokter estetika di Klinik Dermaster.
(TribunHealth.com/PP)