6 Cara Mencegah Bullying Pada Anak yang Bisa Kamu Lakukan

Penulis: Melia Istighfaroh
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi cyberbullying

TRIBUNHEALTH.COM - Kasus bullying atau perundungan masih marak hingga saat ini.

Bahkan saat ini banyak kasus bullying yang menyebabkan para korbannya memilih untuk mengakhiri hidup.

Dikutip dari laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) sejak 2011-2019 tercatat sebanyak 999 kasus anak menjadi korban perundungan di sekolah.

Ada sebanyak 574 anak diantaranya adalah laki-laki yang menjadi korban bullying, sedangkan 425 lainnya adalah anak perempuan.

Baca juga: Pendaftaran Seleksi CPNS 2024 Dibuka Bulan Depan, Berikut Link Resmi untuk Pendaftarannya

ilustrasi seseorang yang mendapatkan tindakan pembulian (grid.id)

Dilansir dari Kompas.com, berikut cara mencegah anak terkena bullying yang bisa kamu lakukan.

1. Abaikan

Salah satu cara untuk mencegah terjadinya bullying adalah menggunakan strategi pergi atau abaikan.

Hal itu dilakukan karena pelaku bullying sering kali merundung anak-anak yang responsif.

Tenangkan pikiran jangan sampai terpancing perlakuan yang dapat memicu pelaku semakin merundung.

2. Berbicara lantang

Dengan lantang dan tegas dalam bersuara, seorang anak dapat membalikkan keadaan jika sedang tertimpa bullying.

Namun umumnya di saat-saat itu, anak akan merasa terpojokkan, sehingga sulit bagi mereka melakukannya.
Orangtua dapat membantu anak-anak bermain peran untuk mempersiapkan saat-saat seperti itu sehingga dapat terlatih dan terbiasa.

Baca juga: Benarkah Minum Air Kelapa Efektif untuk Sembuhkan Sakit Perut? Berikut Penjelasnnya

3. Cobalah tertawa

Tidak ada hal selain tawa untuk meredakan situasi yang intens, salah satunya bullying.

Oleh karena itu, anak-anak dapat menggunakan humor untuk menunjukkan bahwa mereka tidak tergganggu dengan adanya intimidasi saat bullying.

Kendati demikian, tetap perhatikan humor yang akan dikeluarkan sehingga dapat membalikkan keadaan.

Jangan gunakan humor yang justru dapat merendahkan diri sendiri, menyebabkan bullying semakin menjadi-jadi.

4. Obrolan terbuka dengan anak

Anak-anak sering kali tidak dapat menangani intimidasi yang dihadapinya sendiri, jadi penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa mereka memiliki orang dewasa yang dapat membantunya.

Oleh karena itu, pastikan orangtua mempunyai obrolan terbuka dengan anak-anak untuk mengetahui apa saja yang sudah ia lewati sejauh ini.

Halaman
12