TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes gestasional merupakan gula darah tinggi yang terjadi semasa kehamilan.
Selama kehamilan, janin dan plasenta menghasilkan hormon tertentu yang mencegah tubuh menggunakan insulin secara efektif.
Untuk mengimbanginya, ibu harus memproduksi lebih banyak Insulin untuk menjaga kadar gula darah.
Jika insulin ekstra ini tidak cukup, glukosa akan menumpuk di dalam darah, alih-alih diserap.
Kanal kesehatan NDTV melansir, hal ini mengakibatkan kadar glukosa yang lebih tinggi di dalam tubuh.
Baca juga: 5 Buah yang Baik untuk Diabetes, Tak Bikin Gula Darah Melonjak
Diabetes gestasional tidak memiliki gejala yang spesifik.
Kebanyakan kasus hanya terdiagnosis selama tes skrining.
Beberapa wanita dapat mengalami gejala jika kadar gulanya terlalu tinggi seperti merasa haus, sering buang air kecil tak terkendali, kelelahan ekstrem, sering terkena infeksi, dan merasa ingin makan lebih banyak dari biasanya.
Baca juga: Kopi Tak Buruk, Punya Sederet Manfaat Berikut Ini jika Dikonsumsi dalam Jumlah Tepat, Cegah Diabetes
Bagaimana Pengaruhnya terhadap Kehamilan?
Bagi bayi dalam kandungan, peningkatan gula darah pada ibu dapat menyebabkan peningkatan kadar Insulin yang menyebabkan peningkatan ukuran bayi, infeksi, dan keterlambatan kematangan paru-paru bayi.
Hal ini juga menyebabkan rendahnya kadar gula darah dan oksigen pada bayi.
Kadar insulin yang lebih tinggi pada bayi dalam kandungan juga dapat meningkatkan risiko genetik terjadinya obesitas, diabetes, dan sindrom metabolik di masa depan.
Bagi ibu, diabetes gestasional meningkatkan risiko trauma jalan lahir mengingat ukuran bayi yang besar dan meningkatkan kemungkinan diperlukannya persalinan sesar.
Ada juga risiko peningkatan tekanan darah selama kehamilan.
Risiko kelahiran prematur dan infeksi tinggi.
Ibu yang menderita kondisi ini selama kehamilan juga memiliki peluang lebih tinggi terkena Diabetes permanen di kemudian hari.
Baca juga: Selain Menurunkan Risiko Diabetes, Stroberi Punya 5 Khasiat Berikut untuk Kesehatan
Bagaimana Cara Mengobati Lonjakan Gula Darah Saat Hamil?
Diabetes gestasional dapat diobati secara efektif dan merupakan kondisi yang dapat dicegah.
Simak tips di bawah ini untuk menjaga lonjakan gula darah tetap terkendali selama kehamilan.
- Menjaga berat badan yang sehat sebelum dan sesudah pembuahan, makan dengan baik dan berolahraga secara teratur selama kehamilan dapat mengurangi risiko yang terkait dengan diabetes gestasional.
- Gunakan indeks glisemik rendah dan makanan berprotein tinggi seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian, kacang-kacangan, ayam, ikan, dan kacang-kacangan dalam diet Anda untuk menjaga gula darah tetap terkendali.
- Hindari makanan seperti minuman manis, jus buah, produk roti, dan es krim.
Minuman bersoda harus dihindari. - Minimalkan asupan garam karena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
- Berolahraga secara teratur adalah cara lain untuk menjaga gula darah tetap terkendali. Lakukan aktivitas fisik intensitas sedang minimal 30 menit minimal 5 hari dalam seminggu.
- Gula darah harus dipantau secara ketat.
- Minum obat/insulin sesuai anjuran.
- Insulin adalah metode yang paling andal, efektif dan aman untuk mengendalikan hiperglikemia.
- Tes diabetes pascapersalinan sebaiknya dilakukan 6-12 minggu setelah melahirkan.
- Diabetes gestasional adalah penyakit yang sangat umum dan dapat menimbulkan konsekuensi serius. Kebutuhannya adalah, menyadarinya, memeriksanya, dan mengendalikannya tepat waktu.
(TribunHealth.com)
Baca tanpa iklan