Nutrisi adalah kekuatan pendorong utama di balik perkembangan diabetes tipe 2, kata Minisha Sood, MD, ahli endokrinologi bersertifikat di Rumah Sakit Lenox Hill Northwell Health di New York City.
Faktanya, menurut sebuah penelitian pada tahun 2023, pola makan yang buruk menyebabkan hampir 70 persen kasus baru diabetes tipe 2 di seluruh dunia.
Kalori yang berlebihan—terutama yang berasal dari makanan ulptraproses—dapat menyebabkan peradangan sistemik dan kelebihan lemak tubuh.
Kombinasi keduanya dapat menyebabkan resistensi insulin, cikal bakal diabetes, jelas Dr. Sood kepada Forbes Health.
Sebaliknya, membatasi karbohidrat olahan (seperti minuman manis dan makanan yang dipanggang) membantu mencegah resistensi insulin.
Untuk memahaminya, perlu dipahami terlebih dulu bagaimana insulin bekerja.
Baca juga: 4 Ide Sarapan Rendah Glikemik, Penderita Diabetes Bisa Mencobanya
Pankreas memproduksi hormon insulin sebagai respons terhadap peningkatan kadar glukosa darah, yang biasanya terjadi setelah makan.
Insulin membantu memindahkan glukosa dari darah ke sel otot, lemak, dan hati, yang kemudian digunakan sebagai energi atau disimpan untuk digunakan di masa mendatang.
Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan tepat, sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.
Faktor risiko resistensi insulin termasuk riwayat keluarga diabetes tipe 2, kurangnya aktivitas fisik, dan kelebihan berat badan, meskipun individu dengan berat badan sehat juga dapat mengalami kondisi tersebut.
Sama seperti gizi buruk yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2, mengonsumsi makanan yang tepat sebagai bagian dari gaya hidup sehat dapat membantu mengobati atau bahkan membalikkan kondisi tersebut.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)