TRIBUNHEALTH.COM - Stunting dapat dimulai sejak periode kehamilan, dan kondisi gizi serta nutrisi ibu hamil memainkan peran kunci dalam perkembangan janin dan pertumbuhan bayi di dalam kandungan.
Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan anak yang dapat menyebabkan tinggi badan lebih pendek dari rata-rata pada usia tertentu.
Beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada stunting selama kehamilan melibatkan kekurangan gizi, terutama kekurangan gizi makro dan mikro.
Penting untuk diingat bahwa stunting dapat mempengaruhi perkembangan anak sepanjang hidupnya, termasuk kognitif, emosional, dan fisik.
Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting harus dimulai sejak periode kehamilan dan terus berlanjut sepanjang masa kanak-kanak.
Pengetahuan dan perhatian pada gizi dan kesehatan ibu hamil sangat penting untuk mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan janin yang optimal.
Baca juga: Pasien Diabetes Harus Waspada, Ini Makanan yang Bikin Kadar Gula Darah Naik
"Jadi seperti ini yang harus kita jaga, jadi bagaimana agar tidak ada anak yang lahir stunting dan kemudian tidak ada yang lahir stunting.
Ini dimulai dari masa hamil termasuk ketika dia dalam kondisi apapun, ibu itu harus di pantau dan diberi banyak kasih sayang," ucap dr. Rosmini.
Masalah gizi yang bisa dihadapi ibu hamil
1. Kekurangan energi kronis
Ibu hamil yang kekurangan energi kronis biasanya memiliki karakteristik tubuh kurus.
Ketika lingkar lengan atasnya diukur, menunjukkan angka dibawah 23,5 cm.
"Nah ini pentingnya mungkin nanti dr. Rosmini menguatkan lagi pentingnya memeriksakan kehamilan sesuai dengan jadwal.
Karena disitu kita ketahui ternyata ibu ini (pasien) kekurangan energi kronis.
Artinya, perlakuan apa yang dia butuhkan pada saat hamil tentu berbeda dengan ibu hamil yang normal, itu yang pertama," tutur Nike.
2. Kekurangan zat gizi mikro
Ibu hamil yang kekurangan zat besi disebut dengan anemia.
Kondisi ini terjadi dengan sangat besar, terbukti data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan 1 dari 2 ibu hamil mengalami anemia dimana haemoglobinnya dibawah 11.
"Jadi itu di Indonesia 1 dari 2 ibu hamil mengalami anemia.
Artinya banyak sekali ibu hamil mengalami anemia," tandas Nike.
Baca juga: Pasien Diabetes Tak Boleh Melewatkan Sarapan, Bantu Kontrol Lonjakan Kadar Gula Darah