TRIBUNHEALTH.COM - Memasuki musim hujan, waspada penyakit demam berdarah atau DBD yang lebih banyak menyerang.
Virus demam berdarah, menyebar melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi virus.
Berdasarkan penelitian, nyamuk paling aktif pada siang hari, kira-kira dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.
Namun, meski jarang, mereka juga bisa menggigit orang setelah matahari terbenam.
Baca juga: Vaksin Demam Berdarah Dapat Diberikan Mulai Usia 6-45 Tahun, Begini Penjelasannya
Kanal kesehatan Times of India melansir, satu gigitan nyamuk sudah cukup untuk menginfeksi seseorang dan mencakup seluruh gejala.
Demam berdarah kerap melonjak saat musim hujan.
Hal itu karena nyamuk demam berdarah bisa berkembang biak dengan leluasa karena banyaknya genangan.
Apakah ada cara untuk membedakan gigitan nyamuk DBD?
Mengidentifikasi atau membedakan gigitan nyamuk, terlebih lagi setelah mereka menggigit seseorang, hampir sulit dilakukan.
Meskipun pencegahan adalah cara terbaik untuk menghindari tertular infeksi musiman seperti demam berdarah, jika ada nyamuk yang menggigit Anda, area gigitannya akan terlihat lebih merah dan lebih gatal dibandingkan gigitan nyamuk biasa.
Baca juga: Demam Berdarah Disebabkan oleh Virus, Nyamuk Hanya Sebagai Vektor
Kapan gejalanya mulai muncul?
Masa inkubasi virus dengue, yaitu waktu antara gigitan nyamuk hingga terjadinya infeksi di dalam tubuh, memakan waktu 4-10 hari.
Namun, para ahli mengatakan bahwa gejalanya dapat muncul di mana saja setelahnya, dan menyebabkan tanda dan gejala berbeda, bergantung pada faktor risiko, usia, dan penyakit yang sudah ada sebelumnya.
Tanda-tanda awal infeksi yang paling umum meliputi:
- Demam tinggi, biasanya lebih dari 103 derajat Fahrenheit
- Pegal-pegal
- Menggigil, lemah dan lelah
- Nyeri sendi dan tulang
- Nyeri di perut dan perut
- Ruam, kemerahan pada mata