Tak Hanya Menghindari Diabetes, Mengurangi Gula Juga Dapat Mencegah Penyakit Ginjal

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi - Mengurangi asupan gula bisa mencegah diabetes dan penyakit ginjal

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit Ginjal Kronis (CKD), yang saat ini menduduki peringkat ke-12 penyebab kematian global, diperkirakan akan naik ke peringkat kelima pada tahun 2040.

Penyakit akibat gaya hidup seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas merupakan penyebab sebagian besar kasus gagal ginjal kronis.

Oleh karena itu, penerapan gaya hidup dan pola makan yang ramah ginjal menjadi sangat penting.

Melansir kanal kesehatan Times of India, inti dari strategi ini adalah pengendalian asupan natrium secara cermat.

Peningkatan kadar natrium dapat memberikan tekanan yang tidak semestinya pada ginjal, sehingga menekankan pentingnya mengurangi asupan garam.

Memilih makanan segar yang belum diolah dan mengandalkan bumbu dan rempah sebagai penambah rasa, dibandingkan garam,
menjadi hal yang sangat penting.

Berikut ini uraian tips mencegah gagal ginjal kronis, ditulis Ketua Departemen Nefrologi & Pengobatan Transplantasi Ginjal, Rumah Sakit Max Super Speciality India, Dr. Dinesh Khullar.

Kurangi gula dan karbohidrat

ILUSTRASI - Mengurangi asupan gula (Pexels)

Membatasi asupan gula dan karbohidrat olahan memiliki arti penting dalam konteks pencegahan penyakit ginjal kronis yang lebih luas, mengingat adanya hubungan antara konsumsi gula yang tinggi dan diabetes – yang merupakan prekursor utama penyakit ginjal.

Mengalihkan preferensi makanan ke karbohidrat kompleks, seperti yang ditemukan dalam biji-bijian, terbukti bermanfaat dalam menurunkan kadar gula darah.

Baca juga: Khasiat Wedang Daun Jambu Biji untuk Diabetes, Tingkatkan Sensitivitas Insulin, Turunkan Gula Darah

Konsumsi makanan kaya serat

Pola makannya juga harus mencakup banyak serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, untuk menghindari sembelit atau gangguan pencernaan.

Selain itu, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang memberikan mikronutrien yang cukup seperti kalsium, zat besi, dan fosfor.

Makan lemak sehat

ilustrasi makanan yang mengandung lemak sehat (health.kompas.com)

Memilih lemak sehat, termasuk yang berasal dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun, memberikan keseimbangan antara asupan nutrisi penting dan kesehatan jantung.

Keterlibatan teratur dalam aktivitas fisik termasuk yoga, meditasi, merupakan pilar penting lainnya dalam kerangka pencegahan ini.

Selain pengelolaan berat badan, olahraga juga berkontribusi terhadap pengaturan tekanan darah dan pengurangan risiko diabetes, yang keduanya secara intrinsik terkait dengan penyakit ginjal.

Baca juga: 5 Menu Sarapan untuk Cegah Lonjakan Gula Darah, Ternyata Penderita Diabetes Tetap Butuh Lemak Sehat

Sering-seringlah minum air putih

Selain itu, hidrasi muncul sebagai landasan kesehatan ginjal.

Anjuran asupan harian minimal 8 gelas air putih, atau sesuai anjuran penyedia layanan kesehatan, menjadi langkah sederhana namun ampuh dalam paradigma pencegahan ini.

Pemeriksaan kesehatan rutin, yang mencakup pemantauan tekanan darah, kadar gula darah, dan fungsi ginjal, memfasilitasi deteksi dan intervensi dini.

Pendekatan proaktif ini sangat penting dalam menghindari potensi komplikasi dan menghentikan perkembangan CKD.

ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit ginjal (health.kompas.com)

Berhenti minum alkohol

Mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok melengkapi strategi komprehensif ini.

Asupan alkohol berlebihan tidak hanya berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi tetapi juga menimbulkan risiko terhadap fungsi hati, yang secara tidak langsung berdampak pada kesehatan ginjal.

Merokok, yang diidentifikasi sebagai faktor risiko langsung penyakit ginjal karena dampak buruknya pada aliran darah ke ginjal, memerlukan penghentian untuk perbaikan kesehatan secara keseluruhan.

Dengan menerapkan perubahan gaya hidup ini secara cermat, setiap individu dapat secara aktif berkontribusi demi masa depan yang lebih sehat, sehingga berpotensi memitigasi perkiraan kenaikan angka kematian terkait penyakit ginjal kronik.

Penting untuk diketahui bahwa rekomendasi ini bersifat umum, dan konsultasi dengan profesional kesehatan sangat penting untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi dan disesuaikan dengan kondisi dan pertimbangan kesehatan individu.

(TribunHealth.com)