9 Manfaat Makan Kurma bagi Kesehatan, Bikin Tekanan Darah dan Kadar Kolesterol Jadi Stabil

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi kurma untuk buka puasa --- Pedagang sedang menata kurma yang berjualan di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Pandemi Covid-19 yang melanda Jakarta membuat lesu penjualan kurma, keuntungan pedagang menurun hingga 80 persen lebih padahal pada tahun sebelumnya menjelang Ramadhan biasanya ramai pembeli.

Kurma adalah sumber kalium yang sangat baik, mineral yang dikenal memiliki dampak positif bagi kesehatan jantung.

Kalium membantu mengatur tingkat tekanan darah, mencegah hipertensi dan mengurangi risiko stroke.

Selain itu, kandungan serat dalam kurma membantu menurunkan kadar kolesterol, sehingga semakin mendukung kesehatan jantung.

6. Mengurangi risiko anemia

Kurma kaya akan zat besi, nutrisi penting untuk produksi sel darah merah.

Memasukkan kurma ke dalam pola makan Anda membantu mencegah anemia defisiensi besi, memastikan bahwa tubuh Anda memiliki cukup sel darah merah pembawa oksigen untuk berfungsi secara optimal.

Ilustrasi buah kurma yang mengandung zat fitokimia (jambi.tribunnews.com)

7. Peningkatan fungsi otak

Kandungan antioksidan yang tinggi pada kurma membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif, yang dapat menyebabkan penurunan kognitif.

Konsumsi kurma secara teratur telah dikaitkan dengan peningkatan daya ingat, konsentrasi, dan kesehatan otak secara keseluruhan.

8. Pemanis alami

Kurma adalah alternatif alami yang sangat baik untuk gula rafinasi.

Gula alami yang ada dalam kurma, dikombinasikan dengan serat dan nutrisi bermanfaat, menjadikannya pilihan yang lebih sehat untuk memuaskan rasa manis Anda.

Kurma dapat digunakan untuk mempermanis smoothie, makanan yang dipanggang, atau sebagai camilan mandiri.

9. Promosikan pengelolaan berat badan yang sehat

Karena kandungan kalorinya yang rendah dan kandungan seratnya yang tinggi, kurma dapat membantu dalam pengelolaan berat badan.

Serat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk ngemil berkalori tinggi dan meningkatkan metabolisme yang sehat.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)