Sehingga pada saat menopause atau ketika kadar hormon estrogen mengalami penurunan, kondisi ini sama seperti yang dialami pria.
Dari sisi organ-organ atau kesehatan secara keseluruhan, wanita akan mengalami masalah.
Baca juga: Buah Ini Bikin Gula Darah Naik, Perlu Dihindari Pasien Diabetes
Pada saat menopause, seorang wanita yang kadar estrogennya turun akan mulai terganggu pembuluh darahnya, akan mulai mengalami masalah metabolisme, baik metabolisme lemak maupun gula yang bisa naik.
Perlu diketahui jika saat hormon estrogen menurun, sirkulasi darah akan berkurang atau terganggu ke area vagina wanita.
Bisa dibayangkan jika estrogen turun maka sirkulasi darah berkurang yang mengakibatkan pembasahan berkurang.
Apabila pembasahan berkurang tentu saja vagina menjadi kering.
Selain vagina kering, tentu saja wanita akan mulai mengalami atrofi.
Atrofi vagina adalah suatu kondisi ketika seseorang mulai kehilangan massa otot karena terjadi penyusutan vagina.
Akibat vagina kering membuat seorang wanita mengalami kesakitan atau nyeri ketika senggama saat berhubungan seksual.
Hal ini menyebabkan trauma pada seorang wanita yang mengalami menopause.
Baca juga: Khasiat Minum Air Rebusan Daun Sirih Merah, Obati Diare hingga Cegah Lonjakan Kadar Gula Darah
Meskipun banyak wanita mengalami perubahan emosional selama menopause, tidak semua orang mengalami masalah psikologis.
Beberapa wanita melaporkan bahwa setelah menopause, mereka merasa lebih bebas, lebih tenang, atau bahkan lebih positif.
Jika seseorang mengalami kesulitan yang signifikan atau memerlukan dukungan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental atau dokter untuk mendapatkan bantuan dan saran yang sesuai.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 24 November 2022.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.