Wanita Mengalami Perubahan Emosional saat Menopause, Mengapa?

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
Wanita Mengalami Perubahan Emosional saat Menopause, Mengapa?

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak wanita mengalami perubahan emosional selama dan setelah menopause.

Perubahan hormonal yang signifikan, terutama penurunan produksi estrogen, dapat memengaruhi keseimbangan emosional dan kesejahteraan psikologis.

Beberapa wanita mengalami gejala emosional yang intens, sementara yang lain mungkin hanya mengalami perubahan ringan atau tidak mengalami perubahan sama sekali.

Fluktuasi hormonal dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba, seperti mudah tersinggung, merasa sedih, atau bahkan gembira.

Beberapa wanita dapat menjadi lebih mudah marah atau mudah terganggu selama periode menopause.

Baca juga: Pasien Diabetes Jangan Makan Ini saat Gula Darah Tinggi, Bisa Picu Komplikasi

Perubahan hormonal juga dapat berkontribusi pada kecemasan atau perasaan takut, baik terkait dengan proses penuaan, kesehatan, atau perubahan hidup lainnya.

Penting untuk diingat bahwa pengalaman menopause dapat bervariasi antar individu.

Faktor-faktor lain seperti dukungan sosial, kesehatan fisik, dan faktor psikologis lainnya juga dapat memengaruhi bagaimana seseorang mengatasi perubahan ini.

Bagaimana pandangan medis terkait hal ini?

Ilustrasi seorang wanita mengalami masa-masa menopause (Pixabay.com)

Ya, dokter membenarkan jika banyak wanita mengalami perubahan emosional saat menopause.

"Banyak kasus yang wanita itu nggak siap dalam artian tidak sekedar perubahan organ reproduksi saja," ujar dokter.

dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyampaikan, saat menopause wanita tidak siap mengalami perubahan psikologis.

Baca juga: Kalender Islam Bulan Rajab 2024, Lengkap dengan Penanggalan Jawa Januari 2024

"Pertanyaannya, hari ini bisa diobati nggak gangguan psikologinya. Oh, sangat bisa.

Sangat bisa kita obati untuk problem psikologi menjelang menopause,.

Jadi ini yang tidak enak bagi seorang wanita saat dia menopause atau menjelang menopause," sambung dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Lebih lanjut, dr. Binsar membenarkan jika kondisi ini akan berpengaruh pada kehidupan seksualnya.

"Seperti seorang pria, hormon regulator (hormon pembangun)nya adalah testosteron.

Wanita seks lifenya sangat dipengaruhi oleh keberadaan estrogen," tuturnya.

Kehidupan seksual seorang wanita sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen.

Akan tetapi seorang wanita juga memiliki hormon testosteron walaupun kadarnya 1/10 dari kadar hormon testosteron pada seorang pria.

Halaman
12