TRIBUNHEALTH.COM - Banyak yang beranggapan jika gula merupakan penyebab dari penyakit diabetes.
Melansir dari Kompas.com, secara langsung diabetes tidaklah disebabkan oleh konsumsi gula.
Namun ketidakmampuan tubuh untuk memproses gula atau glukosa.
Biasanya, jika orang non-diabetes mengonsumsi gula, maka pankreas akan melepaskan enzim yang disebut insulin untuk mengubah gula menjadi energi.
Namun pada penderita diabetes, pankreas tidak membuat insulin dan tubuh menjadi rsisten terhadapnya.
Hal ini menyebabkan gula darah menumpuk di arteri dan merusak pembuluh darah.
Baca juga: 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Rambut Rontok, Bagaimana jika Disebabkan Genetik?
Padahal, arteri memiliki fungsi vital untuk mengalirkan darah berisi oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Jika diabetes tidak mendapat penanganan yang serius, hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, kebutaan, sirkulasi yang buruk, hingga amputasi.
Diabetes tipe 1 yang juga disebut "diabetes remaja" dapat berkembang pada usia berapa pun dan secara spontan.
Diabetes tipe 1 dapat meningkat menjadi tipe 2.
Meski demikian, diabetes tipe 2 umunnya berkembang saat usia dewasa akibat gaya hidup yang tidak sehat.
Di Amerika Serikat terjadi lonjakan penderita diabetes tipe 2 dan para ahli memperkirakan bahwa 1 dari 10 orang akan menderita diabetes pada tahun 2045.
Hal ini disebut para ahli disebabkan oleh pilihan pola makan dan gaya hidup.
Ahli mengingatkan jika penyakit diabetes tak hanya diderita orang dewasa atau lansia saja.
Namun bisa dialami oleh orang muda di bawah usia 30 tahun.
Gejala diabetes yang kadang tak disadari berpotensi menjadi pembunuh senyap.
Baca juga: 5 Sumber Zat Besi yang Tak Kalah dari Bayam, Bisa Ditemukan dalam Dua Kacang Berikut
Seperti disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Prof Dr dr Ketut Suastika SpPD-KEMD dalam diskusi daring bertajuk World Diabetes Day 2020: Pentingnya Peran Cargiver dan Saatnya Sadar serta Peduli Diabetes, Selasa (3/11/2020). Suastika menyampaikan, saat orang di bawah 30 tahun mengalami diabetes, biasanya didiagnosis dengan diabetes tipe 1.
Kondisi ini membuat orang yang memiliki diabetes memiliki bobot tubuh yang kurang di usia antara 5-15 tahun.
Namun beberapa tahun belakangan, banyak ditemukan kasus orang muda yang mengidap diabetes tipe 2.
"Jadi yang mulanya hanya terjadi pada orang dewasa (diabetes melitus 2), sekarang muncul lebih (di usia) muda, banyak sekali. Di Asia paling banyak, usia-usia di bawah 30 tahun-an," kata dia.
Berbeda dengan beberapa dekade lalu, dimana diabetes melitus tipe 2 hanya diderita oleh orang dewasa yang usianya lebihd ari 40 tahun.
Saat ini banyak orang muda di bawah 30 tahun mengalami diabetes.
Dua faktor penyebabnya yakni genetik dan perilaku hidup tidak sehat.
"Nah ini sekarang banyak juga orang-orang muda yang diabetes di bawah 30 tahun," tegasnya.
Gejala
Di antara gejala yang paling umum dari kadar glukosa darah tinggi adalah:
- Sering kehausan
- Sering buang air kecil
- Penglihatan kabur
- Kelelahan
- Berkurangnya kemampuan untuk menyembuhkan luka
Gejala utama kadar gula darah yang rendah adalah:
- Kecemasan
- Berkeringat
- Tremor
- Kelaparan
- Sifat mudah marah (Tribunhealth.com)