TRIBUNHEALTH.COM - Umumnya jambu biji aman dan bergizi dikonsumsi kebanyakan orang.

Kandungan vitamin dan antioksidan pada jambu biji ini membantu menghambat proses penuaan, meningkatkan kesehatan saraf dan otak, lho.

Bahkan, kandungan berbagai antioksidan yang ada pada jambu biji ini dikatakan bisa menjaga kesehatan sel dan melindungi dari kanker.

Ternyata bahaya makan jambu biji jika seseorang mengalami kondisi tertentu.

Perlu sobat sehat ketahui, jambu biji memiliki kandungan senyawa yang mungkin tidak baik bagi sebagian orang.

Baca juga: Kapan BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Desember 2023? Cek Info Kemenaker Terbaru

Sebaiknya sobat sehat tidak konsumsi jambu biji apabila sedang hamil, memiliki alergi, menyusui atau dengan kondisi kesehatan berikut:

1. Orang dengan Masalah Pencernaan

Jambu biji ini kaya akan fruktosa dan vitamin C. Dosis tinggi dari salah satu keduanya itu bisa membuat perut terasa kembung.

Karena vitamin yang larut dalam air, maka tubuh mengalami kesulitan menyerap terlalu banyak vitamin C, sehingga kelebihan vitamin C kerap memicu perut kembung.

Hal yang sama juga berlaku fruktosa.

Sekitar 40 persen orang menderita kondisi yang disebut dengan malabsorpsi fruktosa.

Dalam hal ini, gula alami tidak diserap oleh tubuh, melainkan menetap di perut, sehingga menyebabkan kembung.

Baca juga: BNPT Desember Cair Tanggal Berapa? Ini Daftar Bansos Cair Desember 2023

2. Orang yang Mengalami Eksim

Sebaiknya penderita eksim menghindari ekstrak daun jambu biji karena bisa memperburuk gejalanya.

Zat kimia tertentu yang ada pada ekstrak daun jambu biji bisa menyebabkan iritasi kulit, terutama pada kulit seperti eksim.

Pada sebagian oang, ektrak daun jambu biji ini bila dioleskan bisa menyebabkan iritasi.

3. Penderita Diabetes

Seseorang yang sedang menajlani pengobatan diabetes harus berhati-hati dalam menggunakan ekstrak daun jambu biji.

Pasalnya, ekstrak jambu biji dan dan daun jambu biji membantu menurunkan kadar gula darah.

Baca juga: Wanita Sudah Orgasme Itu Bagaimana Tandanya? Ini kata Seksolog dr. Binsar Martin

Namun, pastika untuk memantau kadar dula darah secara teratur.