Gejala ISK meliputi:
- buang air kecil yang menyakitkan dan terbakar
- urine keruh
- darah dalam urine
Siapapun penderita diabetes yang menderita ISK harus mencari pengobatan sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi ginjal.
Baca juga: Tips Cegah Infeksi Saluran Kemih saat Menstruasi, Ganti Pembalut Setiap Empat atau Enam Jam
Disfungsi seksual
Risiko ISK atau kandidiasis yang lebih tinggi dapat menyebabkan rendahnya gairah seks atau libido.
Selain itu, juga banyak penderita diabetes mengalami neuropati diabetik.
Hal ini terjadi ketika kadar glukosa yang tinggi dalam darah mengakibatkan kerusakan pada serabut saraf tubuh.
Dampak dari hal ini sangat bervariasi, termasuk berkurangnya sensasi di tangan, kaki, dan tungkai serta perubahan pengalaman seksual di vagina.
Mungkin juga ada:
- pelumasan vagina yang rendah
- kesulitan dalam mencapai
- kecemasan
Semua ini bisa memengaruhi minat atau kenikmatan seseorang terhadap seks.
Baca juga: Diabetes Bisa Menyebabkan Disfungsi Seksual, namun Dapat Diatasi dengan Cara Berikut
Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Ada kemungkinan lebih tinggi terkena PCOS jika seseorang menderita diabetes.
Pada PCOS, ketidakseimbangan hormon berarti ovarium tidak dapat melepaskan sel telur dengan baik. Hal ini dapat mempengaruhi kesuburan.
PCOS bukanlah gejala diabetes, namun wanita penderita diabetes lebih mungkin mengalaminya dibandingkan wanita yang tidak menderita diabetes.
Faktor genetik mungkin berperan, namun mungkin juga ada hubungan antara PCOS dan produksi insulin, menurut American Diabetes Association (ADA).
Gejalanya meliputi:
- ketidakteraturan dalam siklus menstruasi
- jerawat
- depresi
- masalah kesuburan
- peningkatan berat badan
- perubahan kulit
Jika seseorang didiagnosis PCOS, mereka juga harus bertanya kepada dokter tentang skrining diabetes.
(TribunHealth.com)
Baca tanpa iklan