Kualitas Tidur Mempengaruhi Mood di Pagi Hari, Psikolog Adib Sarankan Ini

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi kualitas tidur pengaruhi mood

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat tentunya sekarang sudah tak asing dengan istilah  mood swing.

Mood swing atau perubahan suasana hati ini bisa dialami siapa saja, bukan cuma wanita.

Meskipun, wanita dikatakan lebih mudah mengalami mood swing.

Beberapa orang ada yang mengalami mood swing dari pagi, sejak ia bagun tidur.

Mungkinkah mood swing di pagi hari dipengaruhi oleh kualitas tidur yang buruk?

Psikolog keluarga dan pendidikan anak, Adib Setiawan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.

Baca juga: PT Freeport Indonesia Kembali Buka Lowongan Kerja 2023 Besar-besaran, Cek Posisi dan Syaratnya

Perubahan suasana hati atau mood swing ini memang bisa mempengaruhi aktivitas seseorang.

Menurut psikolog keluarga dan pendidikan anak, Adib Setiawan mengatakan bahwa mood swing ini bisa saja terjadi karena kualitas tidur yang kurang.

Sebenarnya manusia membutuhkan kondisi tang stabil, seperti tidur yang cukup, makan cukup, olahraga cukup dan juga bekerja dengan cukup.

Namun, seringkali seseorang memiliki waktu tidur yang kurang dan pekerjaan yang banyak, bahkan bisa saja mengalami peristiwa mengecewakan yang bisa mempengaruhi mood seseorang.

Baca juga: Lowongan Kerja WINGS GROUP 2024 Dibuka Besar-besaran, Lulusan SMA/SMK Bisa Daftar

"Ya bisa saja sih. Jadi, intinya kan manusia butuh kondisi stabilitas, tidurnya cukup, makan cukup, olahraga cukup, bekerja cukup. Cuma kan situasi itu kadang kala membuat orang tidak bisa di kondisi yang cukup semua. Dan kadang-kadang tidur kurang, kadang-kadang pekerjaan lagi banyak, kadang-kadang ada peristiwa mengecewakan," tutur Adib Setiawan

Adib Setiawan menegaskan untuk mengelola semua. Misalnya kemarin kita kurang tidur, saat ada waktu luang lebih baik digunakan untuk tidur yang menggantikan hilangnya jam tidur kemarin, sehingga ada fleksibilitas.

"Yang penting dikelola semuanya lah. Kalau misalnya kemarin kurang tidur, lusa kan masih membalas tidurnya yang lebih banyak kan bisa saja. Jadi ada fleksibilitas di sana," sambungnya

Baca juga: CURIGA Tak Bisa Donorkan Darah ke Anak, Masalalu Istri Terbongkar saat Tes DNA

Disampaikan pula jika menjalani kehidupan yang stabil terus. Adib menyarankan untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya. Jangan sampai membuang waktu untuk aktivitas yang tidak produktif.

"Jadi gak mungkin juga stabil terus. Tapi paling tidak gunakan waktu sebaik-baiknya. Jangan sampai waktu terlalu terbuang untuk nongkrong misalnya, untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak produktif gitu," imbuhnya

Untuk mengantisipasi terjadinya mood swing, mungkin seseorang disarankan untuk memanajemen waktunya.

"Manajemen waktu itu sangat penting supaya apa yang diharapkan, apa yang direncanakan bisa tercapai." pungkasnya

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan Adib Setiawan. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak di Psikolog Indonesia.

(TribunHealth.com/PP)