TRIBUNHEALTH.COM - Belum lama ini, calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka tengah menjadi sorotan publik lantaran salah menyebut jika asam sulfat sebagai nutrisi penting untuk ibu hamil.
Ini disampaikan dalam acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang digelar di Jakarta Selatan pada Minggu (3/12/2023).
"Lalu ketika hamil harus dicek, misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi nggak," ucap Gibran dalam video yang beredar.
Pernyataan Gibran tersebut mendapat banyak komentar dari warganet karena asam sulfat dinilai bisa membahayakan tubuh, terlebih bagi ibu hamil.
Salah satu akun yang mengunggah video Gibran yakni dari media sosial X (Twitter) @Bos***, Senin (4/12/2023).
Baca juga: Cegah Lonjakan Gula Darah dengan Campurkan Bahan Ini saat Masak Nasi, Penderita Diabetes Harus Tahu
"What, ibu hamil hrs terpenuhi asam sulfat? Asam folat kali, loe kate ibu hamil batre mobil apa pake asam sufat sgala! :)," tulis pengunggah.
Hingga Selasa (5/12/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,1 juta kali dan mendapatkan lebih dari 980 komentar dari warganet.
Gibran minta maaf
Akibat hal tesebut, Gibran memohon maaf lantaran salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat sebagai salah satu nutrisi penting yang diperlukan oleh ibu hamil.
"Apa sih kemarin saya nyebutnya? Asam sulfat ya. Ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/12/2023).
"(Harusnya) asam folat. Sorry, sorry ya, maaf, mohon dikoreksi," imbuhnya.
Lantas, sebenarnya apa itu asam sulfat?
Baca juga: Download Kalender 2024, Lengkap dengan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, Bisa Klik Ini
Mengetahui asam sulfat
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC AS), asam sulfat (H2SO4) merupakan zat korosif yang berbahaya dan dapat merusak kulit, mata, gigi, serta paru-paru.
Saat seseorang terpapar asam sulfat yang parah, hal tersebut dapat menyebabkan kematian.
Selain itu, tingkat paparan tergantung pada dosis, durasi, dan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Asam sulfat digunakan di banyak industri, termasuk digunakan untuk memproduksi bahan kimia lainnya, bahan peledak dan lem, untuk memurnikan minyak bumi, dan memperbaiki logam.
Beberapa contoh pekerja yang berisiko terkena asam sulfat antara lain:
- Pekerja luar ruangan yang bekerja di area di mana batu bara, minyak, atau gas dibakar
- Mekanik yang menangani aki kotor
Baca tanpa iklan