Trend dan Viral

Orang Tua Cerai, Bocah SD Ini Naik Sepeda 36 Km demi Cari Ibu, Bawa Bekal Sebungkus Nasi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Anak naik sepeda 36 km demi mencari ibu

TRIBUNHEALTH.COM - Seorang siswa SD nekat bersepeda puluhan kilometer dari Sukoharjo hingga ke Karanganyar.

Bermodalkan bekal sebungkus nasi, bocah tersebut berencana menemui ibunya yang tinggal di Tawangmangu.

Padahal dia tak tahu pasti di mana alamat sang ibu.

Dia tersasar di Pandan Kidul, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar pada Selasa (28/11/2023) malam, setelah menepuh perjalanan 36 Km.

Beruntung dirinya berhasil diamankan oleh warga setempat.

Melansir TribunTrends.com, berikut ini fakta-faktanya.

Anak naik sepeda 36 km demi mencari ibu (Tribunnews/ist)

Diketahui, KOH nekat naik sepeda dari yayasan sosial di Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo untuk mencari ibunya yang berada di Tawangmangu.

Tetapi ia tidak tahu ibunya itu tinggal di wilayah mana.

KOH tampak kebingungan di Dukuh Pandan Kidul, Karangpandan.

Akhirnya, relawan Karangpandan membawa anak itu ke Mapolsek Karangpandan.

Kapolsek Karangpandan AKP Budi Raharjo mengatakan, KOH berangkat naik sepeda dari Gentan, Sukoharjo sendirian.

Dia berniat mencari ibunya di Tawangmangu.

Untuk diketahui, orangtua KOH sudah lama berpisah.

Ayahnya sebagai seorang tukang becak.

Baca juga: Cek Penerima BLT El Nino 2023 Rp 400 Ribu Bisa Pakai HP, Sangat Mudah dengan Klik Ini

Kemudian ibunya menikah lagi dan tinggal di Tawangmangu.

"Ke sininya sendirian. Mungkin dari orangtuanya sudah berpisah."

"Ayahnya tukang becak. Kemudian ibunya setelah berpisah menikah lagi di Tawangmangu sana."

"Perkiraan kami mau menemui atau menyusul ke Tawangmangu," kata Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/11/2023).

Menurut dia, anak ini sulit diajak untuk berkomunikasi karena berkebutuhan khusus.

Baca juga: Sudah Telanjur Gunakan Kosmetik Bermerkuri, Apa yang Harus Dilakukan? Begini Jawaban dr. Arieffah

Untuk mengetahui alasan anak itu pergi naik sepeda onthel sampai Karangpandan, pihaknya meminta anak tersebut menulis di kertas.

Halaman
12