Selama menjadi suami istri, mereka tinggal di rumah milik Suprio Handono, yang merupakan warisan dari orang tua di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Tapi, hampir dua tahun ini, warga sudah tidak pernah melihat Fitriani di rumah Suprio Handono.
Padahal, dua anak Fitriani dirawat oleh kakak Suprio Handono yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban.
2. Sempat bisnis kafe
Ketua RT setempat Sunaryo saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/11/2023) malam, menceritakan, sekitar dua tahun lalu, Suprio Handono bersama istri menyewa tempat untuk membuka kafe di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Setelah membuka kafe, hubungan Handono dan istrinya kurang harmonis.
Baca juga: Bukan Desahan, dr. Binsar Sebut Ini 3 Tanda Orgasme pada Wanita
Istri Handono jarang terlihat di rumah.
"Saya terakhir melihat istri Handono sekitar dua tahun lalu, setelah itu jarang terlihat. Setelah buka kafe, hubungan mereka kurang harmonis. Kadang-kadang, istrinya masih ketemu anaknya tapi sembunyi-sembunyi," kata Sunaryo.
Sunaryo mengatakan bahwa sejak awal warga sekitar menduga kerangka manusia yang ditemukan di rumah itu adalah Fitriani.
“Mungkin saja kerangka mayat itu adalah istri SH, Fitri. Karena warga juga sudah lebih dari setahun tidak melihat Fitri di rumah tersebut,” ujar Sunaryo ditemui di rumahnya, Selasa (21/11/2023) malam.
Sementara itu dikutip dari TVOne terungkap jika selama ini suami korban, Suprio Handono mengabarkan kalau Fitri telah kembali ke kampung halamannya di Sulawesi Tenggara.
Karena itu lah keluarga maupun masyarakat setempat tidak menaruh curiga tentang keberadaan korban.
3. Tak kabarkan kematian FItriani ke keluarga di Konawe
Fitriani diperkirakan dibunuh dan jasadnya dimasukkan lubang di dalam kamar, lalu dicor lebih dari setahun silam.
Hal ini sesuai dengan pengakuan warga yang tidak mengetahui keberadaan Fitriani setahun terakhir, serta hasil autopsi polisi.
Selama itu pula, Suprio Handono tidak mengabarkan kondisi Fitriani ke keluarganya di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Pihak Kampus Trisakti Tanggapi Soal Gischa Debora Penipu Tiket Coldplay: Cantik Tapi Suka Bohong
Keluarga baru mengetahui nasib tragis FItriani setelah dikabarkan polisi.
Kapolsek Konda, Konawe Selatan, Iptu Kartini SJ mengaku prihatin saat akan mengabarkan kondisi FItriani ke keluarganya.
Karena itu, Iptu Kartini mengurungkan niat untuk bertemu dengan bapak Fitriani yang menderita sakit stroke dan jantung.
"Berkaitan dengan keluarga korban, kami sangat prihatin dengan kondisi ortu (bapak) yang saat ini masih terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya," tuturnya dalam rilis yang diterima TribunnewsSultra.com pada Kamis (23/11/2023).