Inilah yang Akan Terjadi pada Kulit dan Organ Tubuh Akibat Penggunaan Kosmetik Bermerkuri

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi kosmetik bermerkuri, inilah yang akan terjadi pada kulit akibat penggunaan kosmetik bermerkuri dalam jangka panjang

TRIBUNHEALTH.COM - Merkuri merupakan salah satu bahan aktif skincare yang dilarang penggunaannya karena berbahaya untuk kesehatan.

Produk yang mengandung merkuri biasanya dijajakan dengan iming-iming menggiurkan, seperti bisa mencerahkan wajah dalam waktu singkat, membuat kulit awet muda, sampai menghilangkan jerawat.

dr. Arieffah menjelaskan, salah satu alasan kenapa merkuri masih beredar dipasaran karena pemerintah sulit menindak dengan cepat mengenai penggunaan merkuri ini.

Pasalnya, banyak kosmetik atau krim yang bermerkuri tidak mencantumkan kandungan merkuri di dalam ingredients produk tersebut, sehingga sulit untuk dilacak.

Baca juga: Mengapa Kandungan Merkuri Populer Digunakan untuk Memutihkan Kulit? Begini Jawaban dr. Arieffah

"Biasanya sebuah kosmetik memiliki ingredients yang dicantumkan dalam produk tersebut yang menjelaskan isinya apa saja."

"Akan tetapi, para oknum kerap kali tidak mencantumkan kandungan merkuri tersebut dalam sebuah produk yang dipasarkan, sehingga pemerintah kesulitan menindak hal ini," tutur dr. Arieffah.

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp.KK dalam tayangan YouTube Tribun Health yang dilansir TribunHealth.

Ilustrasi kosmetik bermerkuri, inilah yang akan terjadi pada kulit akibat penggunaan kosmetik bermerkuri dalam jangka panjang (stylo.grid.id)

Baca juga: Mengenal Bakuchiol, Alternatif Retinol untuk Perawatan Kulit, Cocok Digunakan pada Kulit Sensitif

Dampak Penggunakan Kosmetik Bermerkuri dalam Jangka Panjang

Lebih lanjut dr. Arieffah memberikan penjelasan mengenai dampak penggunakan kosmetik atau krim bermerkuri dalam jangka waktu yang panjang.

Perlu diketahui, merkuri selain terdapat dalam sebuah krim atau kosmetik, juga bisa ditemukan di produk sabun.

dr. Arieffah menuturkan, merkuri yang boleh digunakan menurut konferensi Minamata di Jepang, tragedi Minamata itu menghasilkan kesimpulan bahwa limitasi atau batas aman merkuri hanya 1 ppm (1 mg/kg).

Pada kondisi di mana bahan-bahan kosmetik tadi mencemari atau mengandung zat merkuri, itu terkadang kosentrasinya berada di 33.000 ppm untuk krim, dan lebih rendah untuk sabun.

"Ada cerita, ada seseorang yang menggunakan krim milik temannya, kemudian tanpa sengaja krim itu terjilat oleh lidahnya, ternyata jangka waktu yang cepat lidahnya itu menjadi kesemutan, itu berarti jangka yang cepat," terang dr. Arieffah.

"Kalau jangka yang lama, katakanlah penggunaan kosmetik itu rentang waktunya 1 bulan sampai 30 tahun."

"Ada responden dalam suatu penelitian yang menggunakan sampai 30 tahun, sebanyak 78 persen dari responden ini, kebetulan penelitiannya di Hongkong, ternyata tidak apa-apa."

"Sementara itu, ada yang lain yang memang mengalami keracunan merkuri," lanjut dr. Arieffah.

Baca juga: Tak Hanya Mencerahkan Kulit, Berikut Manfaat Serum Vitamin C untuk Wajah dan Cara Menggunakannya

Ilustrasi kosmetik bermerkuri, inilah yang akan terjadi pada kulit akibat penggunaan kosmetik bermerkuri dalam jangka panjang (shopping.tribunnews.com)

Baca juga: Sederet Tips Memilih Sunscreen yang Tepat Menurut Dokter Kulit, Salah Satunya Hindari Paraben

Organ Tubuh yang Terdampak Akibat Penggunaan Kosmetik atau Krim Bermerkuri

Dampak dari penggunakan krim atau kosmetik bermerkuri tidak hanya pada kulit saja, namun dapat berdampak pada organ lain.

1. Kulit

dr. Arieffah menyebutkan, untuk dampak pada kulit akibat penggunaan krim bermerkuri ini biasanya akan menimbulkan alergi, iritasi, dan bisa menyebabkan kemerahan dari efek penggunaan merkuri.

Halaman
12