Baca tanpa iklan
TRIBUNHEALTH.COM - Thread lift atau dikenal juga dengan tanam benang merupakan sebuah treatment kecantikan yang tengah populer berkat kemampuannya dalam meng-upgrade tampilan wajah menjadi lebih awet muda dan proporsional.
Tindakan medis estetika ini banyak diminati karena dianggap efektif untuk mengatasi permasalahan kulit wajah yang kendur, membuat hidung lebih mancung, serta memperbaiki kontur wajah dan leher.
Prosedur thread lift dilakukan dengan memasukkan benang khusus ke dalam lapisan lemak di bawah jaringan kulit wajah. Kemudian, benang tersebut ditarik guna mengangkat kulit dan jaringan yang kendur, hingga akhirnya kulit wajah terlihat lebih kencang dan proporsional.
Pemilik klinik kecantikan Skin Evo, Dokter Evelyne Anggun pun mengakui bahwa kemanjuran perawatan kulit non-bedah tersebut dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang ingin meniruskan pipi.
“Kita (orang Indonesia) bentuk wajahnya mirip orang Mongolia, dengan masalah pipi chubby. Jadi, kita masalahnya bukan buat lifting, tapi buat pipi chubby-nya, untuk menghabiskan lemak agar pipinya bisa tirus,” urai dr. Evelyne saat ditemui tim Tribunnews di kliniknya di Jakarta Selatan, pada Rabu (1/11/2023).
Mengapa thread lift?
Kendati tengah menjadi tren kecantikan favorit, tak jarang thread lift kerap dibandingkan dengan face lift yang dianggap lebih efektif dalam mengencangkan kulit wajah dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni mengatasi penuaan kulit, namun seringkali masih ditemukan persepsi masyarakat yang mengatakan bahwa resistensi hasil dari face lift lebih tahan lama.
“Semua treatment, termasuk operasi plastik tidak ada yang tahan selamanya. Bahkan dokter bedah plastik tidak pernah bilang kalau rhinoplasty atau face lift itu tahan selamanya. Semua treatment pasti ada jangka waktunya. Karena secara genetik, kita pasti akan terkena proses aging. Jadi pasti ada turunnya,” ungkap dokter kecantikan yang kerap menangani sejumlah selebritas Tanah Air ini
Dokter Evelyne menyebut bahwa hasil treatment thread lift (tanam benang) dapat bertahan selama satu hingga dua tahun, sehingga dibutuhkan touch up untuk memperpanjang hasil perawatan.
“Hasilnya (face lift dan thread lift) enggak terlalu jauh, kecuali kalau umur pasien sudah 60 lebih dan sudah kendor parah. Tapi kalau umurnya masih 40 sampai 50 tahun, masih bisa banget pake benang,” jelas dokter Evelyne.
Namun, keunggulan dari thread lift terletak pada masa pemulihan atau downtime. Face lift membutuhkan downtime yang lumayan panjang karena memerlukan fat transfer juga. Sedangkan thread lift memiliki keunggulan tanpa biru-biru atau memar, sehingga pasien pun leluasa untuk bepergian seusai melakukan treatment.
“Jadi bekas thread lift cuma titik-titik, hanya sedikit, ditutupi rambut beres. Selesai, bisa kerja lagi. Kalau face lift, karena dia disayat, otomatis ada bekasnya dan berisiko ada keloidnya,” timpalnya.
Perawatan kecantikan yang painless untuk semua usia
Dalam menjalankan klinik kecantikannya, dokter Evelyne mengatakan klinik Skin Evo berpegang pada moto “Pleasurable Aesthetics Experience”.
“Beauty means enggak over atau berlebihan. Karena kalau over atau terlalu besar juga kurang enak dilihat. Kita ingin yang balance, proporsinya yang pas,” katanya.
Penggunaan alat yang berkualitas juga menjadi keunggulan yang sejalan dengan moto dari klinik Skin Evo. Menurut Dokter Evelyne, kliniknya menggunakan jarum khusus yang dibeli dari Jepang dengan ukuran sangat kecil guna mewujudkan faktor painless yang dipegang oleh klinik kecantikan ini.
Selain menggunakan metode dan alat khusus, dokter yang telah menggeluti dunia estetika lebih dari 13 tahun ini menyebutkan bahwa thread lift merupakan prosedur kecantikan yang aman bagi semua kalangan, mulai dari usia remaja hingga lansia.
“Aku punya pasien umur 16 tahun. Tapi untuk perawatannya, kita tahu batasannya agar dia mendapatkan hasil yang bagus tanpa mengubah siklus pubernya,” beber dr. Evelyne.
Bahkan, ia mengaku memiliki banyak pasien yang sudah berumur lanjut usia.