TRIBUNHEALTH.COM - Tingginya polusi udara tentu membuat paru-paru kita menjadi tidak sehat.
Maka dari itu, kita harus menjaga kesehatan paru-paru dengan baik agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Dokter paru di RS Hermina Pasteur, dr. Hery Irawan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Jabar.
"Mengingat polusi udara sedemikian tinggi, ya paling tidak kita harus melakukan proteksi. Ya sebenarnya melakukan olahraga tetap dianjurkan, tetapi kita harus memperhatikan kadar dari aprtikel debu yang ada di sekitar kita," kata dr. Hery Irawan
Baca juga: Mahasiswi Gadungan Ruteng Undang Keluarga untuk Wisuda, Dosen: Susunan Skenario Sangat Baik
Kemudian yang kedua, tetap menggunakan alat pelindung, paling tidak ya menggunakan masker. Apabila polutan tinggi di daerah sekitar kita, kita bisa menggunakan masker paling tidak KF 94 atau masker yang tebal ya KN 95," sambungnya
Polusi udara yang tinggi, tentu kita harus melakukan proteksi dengan mengguankan masker KF 94 atau KN 95, tak lupa juga untuk berolahraga.
"Ketiga, mengingat tidak ada transplantasi paru ya, kalau jantung ada, kalau ginjal ada, kalau paru gak ada. Itu harus menjaga paru-paru kita ya agar tetap sehat,
Yang tadinya merokok ya berhenti merokok, bukan ganti ke vape," jelas dr. Hery
Baca juga: Kiesha Alvaro jadi Salah Satu Alasan Gunawan Dwi Cahyo Ingin Cerai dari Okie Agustin
Perlu diingat, tak ada transplantasi paru, maka kita harus menajga paru-paru tetap sehat.
Perokok disarankan untuk berhenti merokok, bukan malah beralih ke vape atau rokok elektrik.
"Terus itu ya, medical check up. Mencegah lebih baik ya daripada mengobati. Lakukan medical chek up paling tidak pemeriksaan paru-paru kita satu tahun sekali minimal," tuturnya
Saat ini polusi udara memang sangat tinggi, sehingga bisa mempengaruhi kesehatan.
Baca juga: Buang Lendir di Tubuh dan Sesak Napas Hilang, dr. Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Rempah Ini
Ada zat apa saja yang ada di polusi udara dan membahayakan paru-paru?
"Untuk zat, biasanya dari hasil sisa-sisa pembakaran kendaraan bermotor, industri rumah tangga atau dari pabrik-pabrik. Itu kebanyakan kan mengandung karbon monoksida paling banyak ya, dan mengandung nitrogen dioksida, kemudian juga mengandung ozon, timbal, nikel, dan banyak lagi," kata dr. Hery Irawan
Tentunya hal ini menjadi sebuah masalah, karena bisa menyebabkan suatu kelainan pada paru-paru.
Perlu sobat sehat ketahui, semua zat yang sudah disebutkan di atas sangat berbahaya jika masuk ke dalam paru-paru.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Hery Irawan Sp.P. Seorang dokter paru Rumah Sakit Hermina Pasteur.
(TribunHealth.com/PP)