TRIBUNHEALTH.COM - Israel terus menekan Palestina, dengan menerjunkan militer di berbagai wilayah.
Militer menyerang dan menggeledah RS Al Shifa Gaza, yang kerap dituding sebagai markas Hamas pada Rabu (15/11/2023) waktu setempat.
Hingga berita ini ditulis, media Aljazeera memberitakan bahwa pihak militer masih berada di RS yang berkali-kali di serang itu.
Selain Gaza, militer juga melakukan tindakan keras di Yerusalem Timur.
Al Jazeera telah membagikan video di media sosial yang menunjukkan penangkapan dua bersaudara di al-Issawiya, sebuah lingkungan Palestina di Yerusalem Timur.
Dalam video tersebut, kedua pria tersebut terlihat diborgol dan dikawal oleh setidaknya 12 tentara Israel yang bersenjata lengkap.
Sebelumnya, Israel juga melakukan agresi di wilayah Tepi Barat.
Kantor berita Palestina, Wafa, juga melaporkan setidaknya empat pria ditangkap dari desa Kobar dan Abu Shkhidem, sebelah utara Ramallah.
Baca juga: Tak Hanya Gaza, Israel Juga Lakukan Agresi di Tepi Barat, Tembaki Wilayah Penduduk Palestina
AS Bantah Beri Lampu Hijau
Amerika Serikat membantah memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melakukan serangan terhadap Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza setelah mendukung klaim Israel bahwa fasilitas medis tersebut digunakan untuk tujuan militer.
Berbicara pada hari Rabu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby membantah tuduhan Hamas bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden terlibat dalam serangan itu.
“Kami tidak mengizinkan operasi militer mereka di sekitar rumah sakit,” kata Kirby kepada wartawan.
Kirby menolak mengatakan apakah Israel memberikan peringatan dini kepada AS mengenai serangan itu selama pembicaraan antara Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa.
“Saya tidak akan menjelaskan secara rinci mengenai pembicaraan tersebut,” katanya, sambil menambahkan bahwa “tidak ada harapan dari Amerika Serikat untuk memetakan semuanya.”
Baca juga: Singapura Larang Pengibaran Bendera Palestina-Israel, Bakal Dipenjara jika Nekat Pakai Simbol Hamas
AS Juga Curiga RS AL Shifa Jadi Markas Hamas
AS sebelumnya menyatakan bahwa penilaian intelijen mendukung klaim Israel bahwa Rumah Sakit al-Shifa, yang terbesar di Gaza, terletak di atas pusat komando besar Hamas.
Kirby mengatakan AS tetap “nyaman dengan penilaian intelijen kami sendiri”.
Pasukan Israel menggerebek al-Shifa, yang menampung ratusan pasien dan ribuan pengungsi Palestina, pada Rabu pagi, sehingga memicu kekhawatiran dari organisasi internasional dan para pemimpin politik.
“Rumah sakit bukanlah medan pertempuran,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat, Martin Griffiths, dalam sebuah postingan di media sosial sebagai tanggapan atas serangan tersebut.
Meskipun Biden telah meminta Israel untuk mengambil “tindakan yang tidak terlalu mengganggu” di al-Shifa pada hari Senin, Israel tampaknya tidak menanggapi tuntutan tersebut dengan serius.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)