TIRBUNHEALTH.COM - Wacana relokasi warga Gaza ke wilayah Sinai, Mesir, mencuat ke publik.
Kendati demikian, Perdana Menteri Mesir menegaskan negaranya tak akan menerima pengungsi dari Palestina.
Pasalnya dia dan negara tak bersedia menanggung risiko yang timbul.
Pernyataan PM Mostafa Madbouly ini sekaligus menjadi penolakan terhadap niat Israel yang akan mengusir warga Palestina ke Gurun Sinai.
Pihak Mesir menganggap hal ini adalah ancaman kedaulatan, karena Israel secara tidak langsung melibatkan mereka dalam konflik Israel-Palestina.
“Kami siap mengorbankan jutaan nyawa untuk melindungi wilayah kami dari gangguan apa pun,” kata Madbouly dalam pidatonya di Sinai, Rabu (1/11/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh para pemimpin militer, para pemimpin suku lokal, anggota parlemen dan politisi lainnya.
Tak mau ambil risiko
Perdana Menteri Mesir menambahkan, negaranya tidak akan pernah membiarkan negaranya kena imbas biaya dan risiko keamanan yang timbul jika jutaan pengungsi Gaza datang ke negaranya.
Lebih lanjut ia menyatakan, solusi dua negara merupakan resolusi komprehensif yang dapat menjamin perdamaian regional.
Rencana relokasi paksa bocor ke publik
Rencana Israel merelokasi paksa warga Gaza itu diketahui dari bocornya sebuah dokumen yang disusun oleh intelijen Israel.
Dokumen itu berisi proposal untuk memindahkan penduduk Jalur Gaza ke Sinai setelah Hamas digulingkan di daerah kantong Palestina tersebut.
Menurut dokumen yang diterbitkan oleh media Israel, Israel akan berupaya mengevakuasi penduduk sipil terlebih dahulu ke kota-kota tenda dan kemudian ke kota-kota permanen yang akan didirikan di Sinai Utara.
Inisiatif tersebut, yang diterbitkan pada 13 Oktober, mencakup pembentukan zona penyangga “steril” selebar beberapa kilometer di Mesir dan tidak mengizinkan kembalinya penduduk di dekat perbatasan Israel.
Awal bulan ini, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon mengatakan kepada Al Jazeera bahwa warga Palestina di Gaza harus mengungsi dari tempat tinggal mereka dan pindah ke Gurun Sinai di Mesir, di mana kota tenda sementara dapat didirikan untuk mereka, di tengah pemboman Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Terkait dokumen intelijen Israel yang bocor ke publik, rencana tersebut merekomendasikan agar Israel:
1. Mengevakuasi penduduk Gaza ke Sinai selama perang
2. Mendirikan kota-kota tenda dan kota-kota baru di Sinai utara untuk menampung penduduk yang dideportasi
3. Menciptakan zona keamanan tertutup yang membentang beberapa kilometer di dalam wilayah Mesir.