"Jangan. Di sini banyak janda, daripada perawan menyakitkan mending janda menyenangkan."
Di sisi lain, Dedi Mulyadi mengakui kehebatan mental Mustofa.
Mustofa yang bekerja serabutan pun harus mencarinya kesana sini, namun tak membuahkan hasil.
Setiap pencariannya pun uang pas-pasan miliknya selalu habis.
"Ini adalah 14 hari menikah tanpa pernah diapa-apain, hanya bisa memeluk tapi ditepiskan," kata Dedi Mulyadi ke Mustofa.
Dedi Mulyadi pun menceritakan kronologi Mustofa ditinggalkan Fitri Sandayani.
Namun, dalam podcast Dedi Mulyadi ini Mustofa terlihat banyak diam dan menunduk.
Bahkan, sering kali ia mengusap air matanya.
Selain itu, nada bicara Mustofa pun sangat kecil dan hanya berbicara sepatah dua patah kata saja.
Fitri Sandayani sebelum meninggalkan Mustofa sempat meminta sesuatu ke sang suami.
Ia minta dibelikan bakso saat suami pulang bekerja.
Permintaannya itu pun dituruti oleh Mustofa.
Namun, Fitri Sandayani menjalankan siasatnya saat itu.
Ia keluar rumah dengan alasan untuk membeli es.
Baca juga: Kasus Osteoporosis di Indonesia Tak Terdeteksi, dr. Ray Hendry Sebut Tak Bergejala
Tetapi setelah ia keluar rumah Fitri Sandayani pun tak kunjung kembali hingga saat ini.
"Kemudian hari ke-14 akangnya kerja, pulangnya dia minta beliin bakso, dibelikanlah bakso, karena habisa makan bakso harus minum es, baksonya belum di makan sudah pergi beli es.
Dan sampai sekarang seperti dimasukan peti es. Ini yang disebut dipeti es kan, kalau yang lain tidak boleh dipeti es kan harus dipeti terbukakan."
Mengetahui kronologi dan kondisi mustofa Dedi Mulyadi pun salut sampai mengacungkan jempolnya berkali-kali.
Dedi Mulyadi memuji kesabaran dan ketegaran Mustofa dalam menghadapi masalahnya.
"Hebat ya kang, mentalnya top, sabar. Ini yang disebut beragama sempurna, mampu menerima kenyataan pahit dengan lapang dada. Hebat akang, tanpa dendam walaupun duit sudah rugi Rp 50 juta di rumah, haduh." ujarnya.
(TribunHealth.com)