"Ini perjalanannya sudah 20 tahun an masih kebentuk bagus, masih 80 persen lebih.
Kalau tidak mau berbayar (vaksin HPV gratis) harus nunggu dari Puskesmas.
Hanya untuk kelas 5 SD dan putri.
Kalau putra pun sama aja harus bayar sendiri.
Kalau untuk yang lain itu harus bayar sayangnya.
Tapi dengan harga segitu, saya pikir sangat-sangat murah dibanding amit-amit nih sampai kena (infeksi virus HPV)," jelas dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
"Kanker itu nggak cuman secara material uang, tapi ada material yang nggak bisa kita lihat.
Apalagi untuk seorang ibu, lagi aktif-aktifnya kalau sampai terkena penyakit kan tahu sendiri ya dan efeknya sampai mana-mana," imbuh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Apabila kanker serviks bisa dicegah, mengapa kita harus mengobati.
Perlu diketahui jika pengobatan kanker akan mengeluarkan biaya yang besar.
Baca juga: Anak Kapolsek di Karo Diduga Hamili Pacar Tapi Tak Mau Tanggung Jawab, Sempat Mau Nikah Tapi Gagal
Sehingga alangkah baiknya lebih baik melakukan upaya pencegahan kanker serviks dengan melakukan vaksinasi HPV.
Perlu menjadi informasi jika vaksin HPV akan bekerja lebih baik apabila diberikan sebelum terpapar virus HPV, dimana saat masih berusia anak-anak dan belum aktif melakukan hubungan seksual.
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 20 Februari 2023.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.