SOSOK Suwiji, Tukang Parkir yang Anaknya Lolos Seleksi Polisi Tanpa Biaya, 'Terima Kasih Ya Allah'
Inilah sosok Suwiji, seorang tukang parkir bangga anaknya bisa lolos seleksi polisi.
Terlebih seleksi tersebut berhasil dilewati sang anak, Dwi Agung tanpa mengeluarkan biaya.
Pria 60 tahun itu pun tak hentinya bersyukur terhadap Allah SWT.
Dwi Agung Prasetya Teddy Prasetya anak juru parkir di Tuban tengah viral dimedia sosial lolos seleksi polisi Secaba Polisi 2023 Polda Jatim.
Pemuda tersebut diketahui bernama Dwi Agung Teddy Prasetya yang berusai 19 tahun tercatat sebagai salah satu peserta yang lolos dalam seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2023.
Agung anak kedua dari pasangan Suwiji (60) dan Astutik dinyatakan lolos untuk bergabung dengan korps bhayangkara.
Baca juga: Buntut Hukum Siswa, Guru Honorer Dituntut Uang Damai Rp50 Juta, Padahal Gaji Cuma Rp800 Ribu
Nama Dwi Agung Teddy Prasetya tercatat menjadi salah satu peserta seleksi yang lolos diantara 47 peserta calon siswa Bintara lainnya.
Putra dari Suwiji (60) juru parkir di kabupaten Tuban itu menempati peringkat 31.
Suasana haru pun tak dapat disembunyikan dari keluarga sederhana yang tinggal di Desa Penambangan, Kecamatan Semanding.
Putra dari pasangan Suwiji dan Wastutik itu mengaku bahwa menjadi seorang Polisi merupakan cita-citanya sejak kecil untuk membanggakan orangtuanya
"Saya sangat senang, alhamdulillah lulus dengan peringkat 31," kata Dwi Agung calon Bintara polri, Dilansir TribunJatim.com, Selasa (25/7/2023).
Meskipun berasal dari keluarga sederhana tapi tidak memutus harapannya untuk menjadi seorang anggota Polisi karena semua prosesnya berlangsung transparan.
Lebih lanjut, Agung sapaan akrabnya menjelaskan, hanya bermodal tekad dan kemampuan yang menjadi penyemangat, serta doa dari semua keluarga di rumah.
Baca juga: BSU 2023 Kapan Cair? Berikut Info Menaker dan Cara Cek BSU Ketenagakerjaan 2023 di kemnaker.go.id
"Tak kalah penting doa ibu bapak, akhirnya saya daftar polisi dan lulus murni rangking 31. Saya yakin ini transparan, alhamdulillah," ungkapnya haru.
Adapun pekerjaan sang ibu yang setiap hari menjadi penjahit pakaian.
Sementara sang ayah jukir di jalan Panglima Sudirman Kota Tuban, yang tak henti-hentinya mendoakan agar lolos bintara.
Suwiji sebagai ayah mengetahui anaknya lolos seleksi bersyukur dan berharap kelak anaknya jadi polisi yang baik dan tidak sombong.
Suwiji yang sudah puluhan tahun sejak tahun 1989 menjadi jukir ini mengaku setiap malam berdoa ditengah malam untuk kesuksesan anak.
Tak hanya putus doa, Suwiji juga mengaku berziarah kemakan Kanjeng sunan Asmoroqhodi untuk berdoa agar sang anak bisa lolos seleksi polisi.