Trend dan Viral

Viral Kasus Jessica Wongso, Dokter Tak Temukan Sianida dalam Tubuh Mirna, Kok Bisa Cuma di Lambung?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Dr Djaja Surya Atmadja, dokter ahli patologi forensik sekaligus dosen senior di UI. Ia juga merupakan dokter forensik DNA pertama di Indonesia.

TRIBUNHEALTH.COM - dr. Djaja Surya Atmadja menjadi sorotan lantaran pernyataannya tidak menemukan racun sianida dalam tubuh Mirna, dalam kasus yang melibatkan Jessica Wongso.

Pengakuan ini mengejutkan karena dr. Djaja Surya Atmadja memang sosok yang ahli dalam bidang patologi forensik.

dr. Djaja juga merupakan salah satu dokter yang menangani jenazah Mirna dan juga menjadi saksi ahli dari pihak Jessica Wongso.

dr. Djaja menyebut bahwa Mirna Salihin bukan tewas karena sianida.

Pendapat atas keahliannya ini sudah ia kemukakan sejak 2016 silam.

Baca juga: Bukan Cuma Diabetes, Banyak Konsumsi Gula dan Garam Juga Berbahaya untuk Jantung

Tewas bukan karena sianida

dr Djaja Surya Atmadja, dokter ahli forensik dari UI yang sebut Mirna Salihin tewas bukan karena sianida. (YouTube)

Kini, setelah film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang, dr. Djaja kembali jadi sorotan dan tampil di YouTube dr. Richard Lee.

Di acara itu, dr. Djaja kembali menegaskan bahwa Mirna Salihin bukan tewas karena sianida.

"Waktu itu dibuka perutnya doang, diambil isi lambungnya, ambil jaringan hatinya, ambil darah, ambil urine.

Yang pertama dikirim ke Puslabfor, hasilnya sianida negatif.

Tadi yang diambil darah, hati, isi lambung, urine, semuanya negatif sianida, kecuali di lambung.

Di lambung ketemu sianida 0,2 mg/liter," ungkap dr. Djaja.

Baca juga: Profil Suami Jessica Mila, Yakup Hasibuan yang Merupakan Seorang CEO dan Pengacara

Bagaimana bisa sianida hanya ada di lambung?

Dokter Djaja Surya Atmadja kemudian mempertanyakan asal usul sianida tersebut.

Ia juga menyebut 0,2 mg/liter sianida merupakan kadar yang kecil, yang bisa saja berasal dari pembusukan.

"0,2 itu kecil banget dan logikanya kalau dia ada sianida, besar kemudian jadi kecil itu masuk akal.

Tapi kalau tidak ada kemudian jadi ada, itu kan tanda tanya, dari mana?

Bisa juga karena pembusukan, pembusukan bisa menghasilkan sianida walaupun kecil," lanjutnya.

Dokter Djaja turut menjelaskan mekanisme sianida jika masuk ke dalam tubuh.

Salah satu tandanya adalah adanya Tiosianat di dalam hati, darah, hingga urine.

Halaman
12