Trend dan Viral

Pesta Pernikahan Memakan Ratusan Korban Tewas, Pengantin Trauma Berat: Kami Tak Bisa Tinggal di Sini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Revan dan Haneen, pengantin di Irak yang pesta pernikahannya tewaskan ratusan orang.

TRIBUNHEALTH.COM - Kejadian kebakaran dalam pesta pengantin di Irak menjadi sorotan di seluruh dunia.

Pasalnya pesta yang harusnya menggembirakan itu justru berujung duka.

Buntut kebakaran tersebut ratusan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Meski selamat, pasangan pengantin justru menyimpan trauma.

Bahkan mereka berniat pindah tempat tinggal karena tak bisa tinggal di sana lagi.

Baca juga: 7 Tips Mempercepat Penyembuhan Luka, Penuhi Kebutuhan Protein dan Kurangi Asupan Gula

25 anggota keluarga turut jadi korban

Pasangan pengantin yang pestanya menewaskan ratusan orang (Sky News via TribunJatim)

Revan (27), pengantin pria mengaku mati rasa meski selamat dari insiden maut yang dipicu dari kembang api itu.

Ia kehilangan 15 anggota keluarganya.

Sementaraa, Haneen (18) mempelai wanita sekaligus istri Revan tak bisa berkata-kata lagi.

Haneen juga kehilangan 10 anggota keluarganya seperti halnya yang dialami sang suami.

Adapun 10 anggota keluarga Haneen yang tewas termasuk ibu dan saudara laki-lakinya.

Tak hanya itu, dalam kejadian tersebut sang ayah turut jadi korban yang saat ini dalam kondisi kritis.

Tak bisa tinggal di sana lagi

Seorang petugas pemadam kebakaran memeriksa kerusakan di aula acara di Qaraqosh, juga dikenal sebagai Hamdaniyah, setelah kebakaran terjadi saat pernikahan, menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai lebih dari 150 orang, pada 27 September 2023. (AFP/SAFIN HAMID)

Musibah itu membuat pasutri tersebut tidak bisa lagi tinggal di lingkungan mereka berasal.

"Kami tidak bisa tinggal di sini lagi," ujar Revan, dilansir Tribunnews.com, Selasa (3/10/2023).

Menurutnya, bencana selalu datang setiap ia mencari kebahagiaan.

Kendati begitu, ia memutuskan untuk lebih baik pergi dari tempat tersebut.

"Setiap kali kami mencari kebahagiaan, sesuatu yang buruk terjadi pada kami. Jadi lebih baik kami pergi," ucap Revan.

"Memang benar kami duduk di sini di depan kalian, hidup. Tapi jiwa kami mati. Kami mati rasa." sambungnya.

Kronologi

Halaman
123