Trend dan Viral

Tak Puas dengan Nilai UTS, Siswa MA di Demak Bacok Guru di Ruang Kelas, Diam-diam Membawa Celurit

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Guru di Demak dibacok oleh siswanya sendiri

TRIBUNHEALTH.COM - Siswa Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (Yasua) di Demak tega membacok gurunya sendiri di ruang kelas.

Sang siswa bahkan sempat mengelabuhi sang guru dengan menyapanya terlebih dulu.

Guru bernama Ali Fatkhur itu pun tak bisa mengelak lagi ketika tiba-tiba murid tersebut mengeluarkan celurit yang sudah dia sembunyikan di balik punggung.

Dirinya pun mendapat bacokan serius sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Dilansir TribunHealth.com dari TribunJateng.com, berikut ini fakta-faktanya.

Baca juga: Kotak Suara Pilkades Tangerang Mengeluarkan Asap, 4 Surat Suara Terbakar, Panitia Heran: Kok Bisa?

Kronologi: sembunyikan celurit di balik punggung, setelah bacok kabur

Kondisi guru di Demak dibacok siswanya sendiri (IST)

Insiden ini terjadi ketika Ali Fatkhur mengawasi ujian tengah semester di Kelas XII IPS.

Pelaku, AR, datang menggunakan sepeda motor.

Dia berhenti di depan ruang kelas dan menyapa Ali.

Dia pun menyambut pelaku tanpa rasa curiga.

Tak lama, bocah ini mengambil celurit yang telah disembunyikan di punggung.

Secara membabi buta, dia membacok guru tersebut dan lari meninggalkan ruang kelas itu.

Celurit yang digunakannya untuk membacok pun langsung dilempar ke lapangan sekolah dan kabur menggunakan motornya.

Baca juga: Pilu, Pengantin Pria Tewas Tertembak Jelang Akad Nikah, Pelaku Adalah Tamu Undangan Pesta Resepsi

Motif: Tak puas dengan nilai tengah semester

Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya menjelaskan alasan pelaku melakukan pembacokan.

Motif dari tindakan pelaku didasari oleh ketidakpuasan terhadap hasil penilaian tengah semester.

"Dia melakukan tindakan ini setelah merasa tidak puas dengan nilai yang diperolehnya dalam penilaian tengah semester," jelas AKBP Muhammad Purbaya.

Saat ini, korban masih mendapat perawatan di UGD RSUP dr. Kariadi Semarang.

"Alhamdulillah, menurut informasi dari Kepala Desa Pilang Wetan, perkembangan korban cukup baik setelah dirujuk di Semarang."

"Korban saat ini sudah dapat diajak komunikasi," ungkapnya.

Halaman
123